Institusion
Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru
Author
SIAHAAN, MARIANUS EZZELIUS
Subject
R Medicine (General)
Datestamp
2019-12-05 01:47:34
Abstract :
Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), Indonesia merupakan negara peringkat kedua dengan penderita tuberkulosis terbanyak didunia. Pengobatan tuberkulosis tidak terlepas dari adanya pemberian Obat Anti Tuberkulosis (OAT) selama 6-9 bulan masa pengobatan.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran jumlah dan jenis leukosit sebelum dan setelah pengobatan intensif 2 bulan di Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru tahun 2017. Tuberkulosis paru dapat menimbulkan kelainan hematologi terutama sel leukosit. Jenis penelitan yang digunakan adalah deskriftif dan desain penelitian ini adalah retrospektif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2019 dengan pengumpulan data selama periode Januari sampai Desember 2017 di Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 25 data rekam medis pasien. Berdasarkan data pasien yang diperoleh, penderita tuberkulosis paling banyak diderita oleh perempuan sebanyak 14 orang. Jumlah leukosit sebelum pengobatan diatas nilai normal sebanyak 44% dan setelah pengobatan menurun jumlahnya menjadi 28%. Pada jumlah neutrofil terbanyak sebelum pengobatan diatas normal 48% dan setelah pengobatan menurun jumlahnya menjadi 24%, jumlah limfosit dan monosit normal setelah pengobatan, sedangkan eosinofil dan basofil didapatkan hasil terbanyak yaitu dalam batas normal. Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan jumlah dan jenis leukosit setelah pengobatan intensif 2 bulan yang berarti pengobatan dengan OAT dapat menurunkan jumlah dan jenis leukosit.
Kata kunci :Tuberkulosis paru, Jumlah leukosit, Jenis leukosit