Institusion
Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru
Author
MANIHURUK, TERESIA ERMIKA INDAH
Subject
R Medicine (General)
Datestamp
2019-09-13 04:09:46
Abstract :
Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman yang diunggulkan di Riau. Beberapa upaya yang dilakukan petani untuk meningkatkan produksi kelapa sawit antara lain dengan pemupukan dan penyemprotan pestisida. Pemupukan dan penyemprotan pestisida sering dilakukan secara berlebihan dan tanpa Alat Pelindung Diri (APD) sehingga dapat menyebabkan terjadinya akumulasi logam berat khususnya timbal di tubuh petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi timbal pada kuku dan menentukan kadar timbal pada kuku petani kelapa sawit di Desa Bangko Lestari Kabupaten Rokan Hilir. Sampel penelitian adalah kuku petani kelapa sawit yang telah bekerja >15 tahun sebanyak 15 orang. Seluruh sampel berjenis kelamin laki-laki dengan rentang usia 33–73 tahun. Kadar timbal pada kuku diukur menggunakan metode Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Berdasarkan hasil penelitian diketahui seluruh petani (15 orang) telah tercemar timbal pada tingkat rendah (<10 ppm) mengacu pada WHO (1995). Kadar timbal tertinggi ditemukan sebesar 1,44 ppm (sampel A13) dan kadar timbal terendah sebesar 0,64 ppm (sampel A3 dan A9). Hasil kuesioner menunjukkan bahwa 66 % petani tidak menggunakan masker pada saat penyemprotan dan 80 % petani tidak menggunakan sarung tangan saat melakukan pemupukan.
Kata kunci: timbal, petani, kelapa sawit, pupuk, pestisida