ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA AREA KERJA SHOP 1 DAN SHOP 4 DENGAN PENDEKATAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Bakrie
Author
Prakoso, Pandu
Subject
Industrial & Manufacturing Engineering
Datestamp
2018-02-27 10:01:04
Abstract :
Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang merugikan, bukan hanya berdampak kepada korban saja namun juga berdampak kepada perusahaan, menyebabkan terhentinya proses produksi dan dapat menimbulkan kesan buruk terhadap konsumen. Bidang jasa konstruksi memiliki resiko yang besar akan kecelakaan kerja, karena pekerjaan yang dilakukan berhubungan dengan alat berat. Disamping itu, faktor manusia yang melakukan perilaku tidak aman (unsafe behaviour) juga menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Unsafe behavior adalah perilaku yang mengarah pada kecelakaan. Berdasarkan data kecelakaan kerja pada tahun 2016 PT. YYY, terdapat 19 kali kecelakaan kerja yang terjadi pada operator pada tahun tersebut. Kecelakaan yang paling sering terjadi berada di lingkungan kerja shop 1 dan shop 4.Salah satu cara untuk mengurangi kecelakaan kerja akibat unsafe behaviour adalah mengidentifikasi akar penyebab kecelakaan kerja akibat unsafe behaviour berdasarkan permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja kemudian merekomendasi perbaikan. Metode penyelesaian masalah pada penelitian ini diawali dengan melakukan rekonstruksi sebab kejadian masalah menggunakan metode Root Cause Analyze (RCA)dan Menentukan nilaiRisk Priority Number (RPN) menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).Ada duapenyebabmasalahkebiasaanpekerjamelakukantindakantidakaman(unsafe behavior),menggunakanperlengkapankeselamatan (APD) yang tidaklayakdengannilai RPN 64, dantidak mengikuti workflow dan kurang sosialisasi dengan nilai RPN 60.Usulan perbaikannya adalahmemberikan/menggantiperlengkapankeselamatan (APD)dengan yang barudanmemasang workflow per area kerja.
Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang merugikan, bukan hanya berdampak kepada korban saja namun juga berdampak kepada perusahaan, menyebabkan terhentinya proses produksi dan dapat menimbulkan kesan buruk terhadap konsumen. Bidang jasa konstruksi memiliki resiko yang besar akan kecelakaan kerja, karena pekerjaan yang dilakukan berhubungan dengan alat berat. Disamping itu, faktor manusia yang melakukan perilaku tidak aman (unsafe behaviour) juga menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Unsafe behavior adalah perilaku yang mengarah pada kecelakaan. Berdasarkan data kecelakaan kerja pada tahun 2016 PT. YYY, terdapat 19 kali kecelakaan kerja yang terjadi pada operator pada tahun tersebut. Kecelakaan yang paling sering terjadi berada di lingkungan kerja shop 1 dan shop 4.Salah satu cara untuk mengurangi kecelakaan kerja akibat unsafe behaviour adalah mengidentifikasi akar penyebab kecelakaan kerja akibat unsafe behaviour berdasarkan permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja kemudian merekomendasi perbaikan. Metode penyelesaian masalah pada penelitian ini diawali dengan melakukan rekonstruksi sebab kejadian masalah menggunakan metode Root Cause Analyze (RCA)dan Menentukan nilaiRisk Priority Number (RPN) menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).Ada duapenyebabmasalahkebiasaanpekerjamelakukantindakantidakaman(unsafe behavior),menggunakanperlengkapankeselamatan (APD) yang tidaklayakdengannilai RPN 64, dantidak mengikuti workflow dan kurang sosialisasi dengan nilai RPN 60.Usulan perbaikannya adalahmemberikan/menggantiperlengkapankeselamatan (APD)dengan yang barudanmemasang workflow per area kerja.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
