Strategi Manajemen dan Komunikasi Krisis Digital Permen Pindy Susu Pasca Isu Hoaks Permen Bernarkoba
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Bakrie
Author
Calista, Kezia Azhari
Subject
Communication Science
Datestamp
2019-02-28 04:40:46
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi manajemen dan komunikasi krisis digital permen Pindy Susu pasca isu hoaks permen bernarkoba. Fokus penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan manajemen krisis Pindy Susu berdasarkan tahapan-tahapan krisis mulai dari pra krisis, respon krisis, hingga pasca krisis. Selain itu, penelitian ini juga membahas penggunaan media digital sebagai strategi komunikasi krisis Pindy Susu. Metode dalam peneltian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan beberapa informan dari Grey Group Indonesia yakni merupakan agensi digital yang ditunjuk untuk melaksanakan manajemen dan komunikasi krisis Pindy Susu. Untuk menguji keabsahan data, penelitian ini menggunakan triangulator sebanyak dua orang yang merupakan ahli teknologi informasi dan ahli public relations. Hasil dari peneltian ini menunjukkan bahwa Grey Group Indonesia memaksimalkan penggunaan media digital untuk manajemen dan komunikasi krisis Pindy Susu. Adapun lima strategi yang dilakukan Grey Group Indonesia yaitu monitor, cultivate, prepare, respond, dan promote. Strategi-strategi tersebut termasuk ke dalam jenis nonexistence strategies yang terdiri dari penyangkalan, klarifikasi, dan penyerangan pihak yang membuat rumor. Grey Group Indonesia melakukan strategi tersebut untuk menuhi objektif dari permen Pindy Susu dalam mengatasi isu negatif permen bernarkoba yang terkait dengan Pindy Susu dan mengubahnya menjadi positif, menepikan artikel-artikel negatif di penelusuran Google, memutar percakapan seputar brand menjadi sentimen positif, dan meningkatkan awareness positif terhadap Pindy Susu melalui berbagai saluran komunikasi digital.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi manajemen dan komunikasi krisis digital permen Pindy Susu pasca isu hoaks permen bernarkoba. Fokus penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan manajemen krisis Pindy Susu berdasarkan tahapan-tahapan krisis mulai dari pra krisis, respon krisis, hingga pasca krisis. Selain itu, penelitian ini juga membahas penggunaan media digital sebagai strategi komunikasi krisis Pindy Susu. Metode dalam peneltian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan beberapa informan dari Grey Group Indonesia yakni merupakan agensi digital yang ditunjuk untuk melaksanakan manajemen dan komunikasi krisis Pindy Susu. Untuk menguji keabsahan data, penelitian ini menggunakan triangulator sebanyak dua orang yang merupakan ahli teknologi informasi dan ahli public relations. Hasil dari peneltian ini menunjukkan bahwa Grey Group Indonesia memaksimalkan penggunaan media digital untuk manajemen dan komunikasi krisis Pindy Susu. Adapun lima strategi yang dilakukan Grey Group Indonesia yaitu monitor, cultivate, prepare, respond, dan promote. Strategi-strategi tersebut termasuk ke dalam jenis nonexistence strategies yang terdiri dari penyangkalan, klarifikasi, dan penyerangan pihak yang membuat rumor. Grey Group Indonesia melakukan strategi tersebut untuk menuhi objektif dari permen Pindy Susu dalam mengatasi isu negatif permen bernarkoba yang terkait dengan Pindy Susu dan mengubahnya menjadi positif, menepikan artikel-artikel negatif di penelusuran Google, memutar percakapan seputar brand menjadi sentimen positif, dan meningkatkan awareness positif terhadap Pindy Susu melalui berbagai saluran komunikasi digital.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
