Abstract :
Interaksi sosial yang buruk pada lansia dapat mengakibatkan lansia merasa terisolir
atau isolasi sosial sehingga berdampak pada tingkat depresi lansia. Tujuan dari penelitian
ini untuk mengetahui hubungan antara interaksi sosial dengan tingkat depresi pada lansia
di Desa Depeha, Kec. Kubutambahan, Kab. Buleleng.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kuantitatif dengan desain
Descriptive Correlation dengan pendekatan Cross Sectional, populasi pada penelitian ini
sejumlah 448 dengan penentuan sampel menggunakan teknik sampling jenis Non
Probability yaitu Purposive Sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 83 orang.
Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner interaksi sosial dan GDS-15 versi
bahasa indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis hubungan dengan menggunakan
Spearman Rank dengan derajat kemaknaan (0,05).
Hasil uji spearman rho didapatkan ada hubungan yang sangat kuat antara interaksi
sosial dengan tingkat depresi pada lansia di Desa Depeha, Kec. Kubutambahan, Kab.
Buleleng (p value= 0,000 dan r = -0,884) arah hubungan didapatkan negatif yang artinya
semakin baik interaksi sosial maka tingkat depresinya semakin rendah. Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan gambaran terhadap masyarakat terutama pada lansia tentang
dampak interaksi sosial yang buruk bagi tingkat depresi sehingga masyarakat mampu
meningkatkan interaksi sosial dengan berbagai tindakan