Abstract :
Pola hidup sehat bisa dilakukan dengan membudayakan perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS). Kurang patuh terhadap cuci tangan menimbulkan masalah
kesehatan seperti masalah cacingan, diare dan saluran pernafasan akut (ISPA) yang
sering ditemukan pada anak-anak sekolah dasar (SD). Pengingkatan pengetahuan
diperlukan untuk membantu anak-anak terhindar dari bahaya penyakit diatas, salah
satunya dengan penyuluhan. Penyuluhan identic dengan metode konvensional,
dalam penelitian ini peneliti merancang program inovasi LUH ESA yang
mengandung nilai etnopedagogi didalamnya, selain peningkatan pengetahuan,
penulis dan responden juga turut serta dalam melestarikan nilai budaya Bali karena
anak-anak saat ini jarang mengetahui dan menggunakan Bahasa Bali.
Penelitian ini membandingkan tingkat pengetahuan responden sebelum dan
sesudah intervensi LUH ESA (Penyuluhan Kesehatan Dengan Mesatwa). Jenis
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian one-group
pretest-postest design. Sebelum diberikan intervensi, responden diukur tingkat
pengetahuannya dengan menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan, kemudian
diberikan intervensi dan diukur kembali tingkat pengetahuannya setelah diberikan
intervensi. Intervensi diberikan satu kali pertemuan dengan waktu 45 menit.
Intervensi LUH ESA meningkatkan pengetahuan responden di SD No. 2
Kapal, nilai rata-rata responden menunjukan peningkatan setelah diberikan
intervensi dengan nilai Pvalue=0,001 yang diperoleh melalui uji Wilcoxon. Dapat
disimpulkan LUH ESA berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan responden,
sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam
meningkatkan pengetahuan anak sekolah dasar terkait dengan PHBS secara
signifikan.