Abstract :
Lansia adalah individu yang mencapai usia 60 tahun keatas dan akan
mengalami proses menua. Adapun perubahan yang terjadi pada proses menua yaitu
penurunan fungsi kognitif, yang dimana hal tersebut akan mengganggu lansia dalam
mengingat, konsentrasi dan mengambil keputusan. Banyak terapi nonfarmakologi
yang dapat dilakukan untuk mengatasi penurunan fungsi kognitif pada lansia salah
satunya dengan Cognitive Stimulant Therapy (CST): Puzzle. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh Cognitive Stimulant Therapy (CST): Puzzle terhadap
peningkatan fungsi kognitif pada lanjut usia.
Penelitian ini menggunakan Pre Eksperimen Design dengan rancangan One
Group Pretest and Posttest dengan jumlah sampel 33 orang lansia yang mengalami
penurunan fungsi kognitif. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon untuk
membandingkan hasil pretest dan posttest.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata fungsi kognitif sebelum
diberikan Cognitive Stimulant Therapy (CST): Puzzle yaitu 22.88 dan rata-rata
fungsi kognitif sesudah diberikan Cognitive Stimulant Therapy (CST): Puzzle yaitu
26.88. berdasarkan analisa data menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test
diperoleh nilai p value 0,000 yang memiliki arti p < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha
diterima yang berarti adanya perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan
posttest. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Cognitive Stimulant
Therapy (CST): Puzzle terhadap peningkatan fungsi kognitif pada lanjut usia.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan lansia dapat mencegah terjadinya
penurunan fungsi kognitif dengan Cognitive Stimulant Therapy (CST): Puzzle
secara rutin.