Abstract :
PPOK menyebabkan terjadinya kelemahan otot pernapasan dan obstruksi yang meningkatkan resistensi aliran udara, hiperinflasi pulmoner, ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi yang mengakibatkan penurunan SpO2 dan berujung pada hipoxsia. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan dengan pemberian latihan pernapasan salah satunya melalui teknik relaksasi nafas dalam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap kadar SpO2 pada pasien PPOK. Responden dalam penelitian ini pasien PPOK di IGD RS X Denpasar. Penelitian ini menggunakan metode pra experiment dengan one-group pre-posttest design. Teknik sampling menggunakan non-probability sampling yaitu acidental sampling. Sampel dalam penelitian berjumlah 21 responden. Analisis yang digunakan adalah paired t-test. Hasil menunjukkan rata-rata perbedaan SpO2 pre-posttest sebesar 3,85. Berdasarkan hasil analisis uji dengan paired t-test didapatkan p-value (?=0.05), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap kadar SpO2 pada pasien PPOK. Perawat diharapkan dapat memberikan intervensi teknik relaksasi nafas dalam pada pasien PPOK sebagai upaya dalam meningkatkan SpO2 dan mencegah terjadinya hipoxsia.