Abstract :
Remaja merupakan suatu masa peralihan individu yang mengalami
perubahan dari masa kanak-kanan menuju dewasa, dimulai dari usia 10-19 tahun.
Aktivitas padat dan kompleks yang dilakukan oleh remaja mengakibatkan kelompok
usia ini rentan mengalami gejala gangguan tidur salah satunya adalah insomnia.
Insomnia merupakan suatu kesukaran dalam memulai dan mempertahankan tidur
sehingga remaja tidak dapat memenuhi kebutuhan tidur yang adekuat, baik secara
kualitas maupun kuantitas. Banyak remaja yang mengalami masalah kurang tidur.
Hal ini disebabkan karena penggunaan komputer, ponsel pintar atau televisi di dalam
kamarnya. Para remaja pengguna gadget/gawai, tidur dalam waktu yang singkat dan
terbangun dimalam hari Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama
penggunaan gawai pada kejadian insomnia di SMK Wira Harapan.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan cross sectional,
menggunakan sampel penelitian sebanyak 74 responden yang dipilih melalui teknik
non porbability sampling (non Random) dengan teknik purposive sampling, data
dianalisis menggunakan Spearman-rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin terbanyak yaitu perempuan
sebanyak 40 responden (54,1%). Data responden berdasarkan usia yaitu berusia 17
tahun sebanyak 46 responden (62,2%).
Berdasarkan lama penggunaan gawai menunjukan bahwa lama penggunaan
gawai pada siswa Di SMK Wira Harapan yang terbanyak dalam kategori sedang
yaitu sebanyak 30 responden (40,5%). Berdasarkan kejadian insomnia menunjukkan
sebanyak 37 respondem (50%) pasien yang mengalami insomnia ringan. Hasil
penelitian menunjukan adanya hubungan yang kuat antara lama penggunaan gawai
dengan insomnia dengan nilai p=0,000 yang berarti nilai p < nilai ?=0,05. Dapat
ditarik kesimpulan berdasarkan hasil uji hipotesis maka Ha diterima yang berarti ada
hubungan penggunaan gawai dengan dengan kejadian insomnia pada siswa SMK
Wira Harapan.