Abstract :
Stunting mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak. Permasalahan stunting terjadi
mulai dari dalam kandungan dan baru akan terlihat ketika anak sudah menginjak usia dua tahun. Stunting
dapat dicegah dengan beberapa hal seperti, memberikan ASI eksklusif, memberikan makanan bergizi
yang sesuai dengan kebutuhan tubuh anak, menerapkan dan membiasakan perilaku hidup bersih,
melakukan aktivitas fisik.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pemberian ASI
Eksklusif dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Susut I Bangli.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik retrospektif dengan desain penelitian cross
sectional study yang menekankan pada waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan
dependen hanya satu kali, pada satu saat. Pemilihan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan
teknik total sampling. Sampel dari penelitian ini adalah 31 orang balita usia 24-59 bulan. Hasil analisis
menggunakan uji Fisher?s Exact dapat diketahui bahwa dari 31 ibu, menunjukkan bahwa responden yang
tidak memberikan ASI Esklusif diketahui memiliki balita dengan tinggi badan sangat pendek lebih tinggi
(93,5%) dibandingkan ibu yang menberikan ASI Esklusif (6,5%)
Hasil penelitian dinyatakan bermakna bila p <0,05 dan dinyatakan tidak bermakna bila p >0,05
dan hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,04 <0,05 artinya ada hubungan Pemberian ASI Eksklusif
dengan kejadian Stunting pada balita usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Susut I Bangli
dan bermakna secara signifikan. Bedasarkan hasil penelitian ini, diharapkan stunting dapat dicegah
dengan memberikan ASI Eksklusif .