Abstract :
ABSTRAK
Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan kenaikan kadar gula dalam darah dan memerlukan pengobatan dalam jangka waktu yang lama, sehingga dapat menimbulkan masalah psikologis yaitu kecemasan. Banyak terapi nonfarmakologi yang dapat diberikan dalam menurunkan kecemasan pasien, salah satunya adalah dengan pemberikan psikologi. Pemberian psikoedukasi dapat membantu meningkatkan pengetahuan pasien dan mengembangkan keterampilan koping yang positif sehingga dapat menurunkan kecemasan pada pasien DM tipe 2. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh psikoedukasi terhadap tingkat kecemasan pasien DM tipe 2 usia pra-pensiun.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Pre Experimental One-Group Pretest-Postest Design dengan jumlah sampel sebanyak 16 pasien DM tipe 2 usia prapensiun. Sampel diberikan pretest sebelum intervensi
dan postest setelah diberikan intervensi. Data dianalisis dengan uji statistik Nonparametric Test yaitu Wilcoxon Signed Rank Test dengan tingkat signifikan Alpa (?) 0,05 untuk membandingkan hasil pretest dan postest.
Ada pengaruh tingkat kecemasan pasien sebelum dan sesudah diberikan psikoedukasi dengan Z hitung sebesar -3,051 dengan nilai p = 0,002 (< 0,05). Pada saat pretest di dapatkan sebagian besar responden mengalami tingkat
kecemasan kategori sedang sebanyak 12 responden (75%), sedangkan pada saat postest didapatkan sebagian besar responden mengalami tingkat kecemasan kategori ringan sebanyak 11 responden (68,8%), sehingga dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh pemberian psikoedukasi terhadap tingkat kecemasan pasien DM tipe 2 usia pra-pensiun di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Tk.II Udayana tahun 2022. Dari hasil penelitian ini diharapkan Rumah Sakit Tk.II Udayana bisa
menerapkan terapi psikoedukasi sebagai salah satu alternatif dalam memberikan edukasi kepada penderita penyakit kronis terutama DM tipe 2.