Abstract :
Kesehatan ibu dan bayi merupakan salah satu indikator utama derajat kesehatan
suatu bangsa, salah satu tujuan SDGs ketiga yaitu pada tahun 2030 kematian bayi dan balita
dapat menurun setidaknya hingga 12 per 1000 kelahiran. Angka kematian bayi dapat
dicegah dan ditanggulangi dengan pemberian ASI Ekslusif. Namun tidak semua ibu
mampu memberikan ASI Ekslusif, hal ini disebabkan karena masalah kelancaran produksi
ASI terutama pada ibu post seksio sesarea. Nyeri yang dialami ibu menghambat produksi
prolactin dan oksitosin sehingga berpengaruh terhadap kelancaran produksi ASI. Pijat
oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran produksi ASI. Pijat
oksitosin dilakukan untuk merangsang reflek oksitosin atau reflek let down. Adapun tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap kelancaran
produksi ASI pada ibu nifas post seksio sesarea.
Desain penelitian ini adalah Quasy Exsperimen dengan rancangan pre-post test with
control grup design. Jumlah sampel sebanyak 30 ibu nifas post seksio sesarea yang
mengalami ketidaklancaran produksi ASI yaitu 15 orang termasuk kelompok inervensi dan
15 orang termasuk kelompok kontrol dengan tehnik sampel purporsive sampling. Pijat
oksitosin dilakukan selama 3-5 menit pada setiap responden, alat ukur menggunakan gelas
ukur dengan sekala milliliter (ml). Analisa data terdiri dari analisa univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata produksi ASI pada kelompok intervensi pre
test adalah 82 ml dan kelompok kontrol 81,53 ml. Sedangkan hasil pada kelompok
intervensi post test adalah 304,33 ml dan kelompok kontrol 85,07 ml. Hasil uji Independent
T-test diperoleh nilai p value = 0,000 < 0,05 menunjukkan ada pengaruh pijat oksitosin
terhadap kelancaran produksi ASI pada ibu nifas post seksio sesarea di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Blahbatuh II.