Abstract :
Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan dimana jantung tidak
mampu memompa darah ke seluruh tubuh. Pasien CHF sering mengalami rawat
inap ulang akibat kekambuhan, kekambuhan dapat terjadi karena pasien tidak patuh
terhadap terapi pengobatan. Selain itu gagal jantung merupakan penyakit yang
paling sering memerlukan perawatan ulang di rumah sakit ( readmission).
Kepatuhan minum obat merupakan suatu unsur terpenting dalam program
pengobatan pasien dengan CHF. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya
hubungan tingkat kepatuhan minum obat dengan interval waktu kejadian rawat inap
ulang pada pasien gagal jantung di ruang ICCU RSD Mangusada.
Penelitian ini bersifat kuantitatif observasional dengan desain penelitian
deskriptif korelasi serta pendekatan cross sectional. Kepatuhan minum obat di
analisis dengan kuesioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS). Populasi
dalam penelitian ini berjumlah 144 dengan sampel 36 responden mengunakan
teknik sampling non probability jenis purposive sampling. Data dianalisis
menggunakan uji Rank Spearman`s.
Hasil penelitian menunjukkan kepatuhan sedang sebanyak 15 responden
(41,7%), 14 responden (38,9%) dengan kepatuhan tinggi dan hanya 7 responden
(19,4%) dengan tingkat kepatuhan rendah. Untuk kejadian rawat inap sebanyak 15
responden (41,7%) dengan kejadian rawat inap ulang antara 1-2 tahun, sebanyak 15
responden (41,7%) dengan kejadian rawat inap ulang lebih dari 2 tahun, dan hanya
6 responden (16,6%) dengan kejadian rawat inap ulang kurang dari 1 tahun.
Berdasarkan Rank Spearman didapatkan hasil P-value = 0.002 dengan nilai r=
0,507 sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan tingkat kepatuhan minum
obat dengan interval waktu kejadian rawat inap ulang pada pasien gagal jantung di
ruang ICCU RSD Mangusada.