Abstract :
sebagai reaksi dan ketidakmampuan menghadapi masalah atau rasa tidak aman.
Kecemasan anak dapat diminimalkan dengan intervensi membina hubungan
saling percaya melalui berkomunikasi terapeutik.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh komunikasi
terapeutik dengan kecemasan anak pre operasi di rumah sakit Universitas
Udayana.
Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan pre exsperimental onegroup
pretest-postest design. Populasi penelitian adalah semua anak dari usia 6
tahun sampai 18 tahun yang menjalani tahap pra operasi. Sampel penelitian
dipilih menggunakan tehnik accidental sampling yang didapat sejumlah 18 anak.
Intervensi komunikasi terapeutik dilaksanakan setelah dilakukan penilaian
kecemasan anak. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner The Revised
Children?s Manifest Anxiety Scale (RCMAS). Analisis data menggunakan uji
Wilcoxon Signed Rank Test.
Hasil penelitian didapatkan kecemasan anak pra operasi sebelum
pemberian intervensi sebagian besar mengalami kecemasan berat 72,2% dan
setelah pemberian intervensi yang mengalami kecemasan berat 33,3%. Hasil
analisis menunjukkan ada pengaruh signifikan kecemasan anak sebelum dan
sesudah diberikan komunikasi terapeutik di rumah sakit Universitas Udayana
dengan p-value 0,001 (?=0,05), sehingga dapat disimpulkan melakukan
komunikasi terapeutik efektif dalam menurunkan kecemasan anak yang menjalani
pra operasi di rumah sakit Universitas Udayana. Disarankan kepada institusi
rumah sakit menggunakan kuesioner RCMAS untuk menganalisa kecemasan anak
yang dirawat.