Abstract :
Kompleksitas masalah yang timbul selama hemodialisis menjadi stressor
yang dirasakan dan dipersepsikan individu, merupakan suatu ancaman yang dapat
menimbulkan stres. Stres pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi
hemodialisis dipengaruhi oleh self efficacy yang merupakan prediktor yang kuat
yang mempengaruhi dengan stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan self efficacy dengan tingkat stres pasien yang menjalani hemodialisa di
Rumah Sakit Umum X Nusa Dua.
Penelitian ini menggunakan metode analisis korelasi dengan rancangan
cross-sectional. Penelitian ini melibatkan 56 sampel yang dipilih dengan teknik
sampel purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, analisis
data terdiri dari analisis univariat dan bivariat.
Penelitian ini menunjukkan Self efficacy pasien yang menjalani hemodialisa
terbanyak berada pada kategori tinggi sebanyak 24 responden (42,9%). Tingkat
stres pada pasien yang menjalani hemodialisa terbanyak berada pada kategori
ringan sebanyak 29 responden (51,8%). Hasil uji Rank Spearman didapatkan p
value = 0,001< 0,05 menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara self
efficacy dengan tingkat stres pasien yang menjalani hemodialisa, korelasi yang kuat
dengan arah positif. Disarankan kepada Rumah Sakit Umum X Nusa Dua
memberikan program pendidikan tentang pentingnya efikasi diri pada pasien
terutama pada pasien dengan penyakit kronis dan memberikan tindakan
keperawatan yang lebih spesifik untuk menangani stres pasien yang mencakup Bio
- psiko - sosial dan spiritual.