DETAIL DOCUMENT
Perkawinan Adat Masyarakat Rowa Dalam Perbandingan Dengan Perkawinan Katolik Dan Relevansinya Bagi Karya Pastoral
Total View This Week0
Institusion
INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
Author
MITE, Lusius
Subject
253 Kantor dan pekerjaan pastoral (teologi pastoral) 
Datestamp
2022-11-26 03:23:39 
Abstract :
Masalah pokok tesis ini adalah apa makna perkawinan adat masyarakat Rowa dalam kaitan dengan perkawinan Gereja Katolik dan relevansinya bagi karya pastoral. Penulis mendeskripsikan secara umum konteks kehidupan masyarakat Rowa seperti kepercayaan, sistem kekerabatan serta menjelaskan pemahaman dan praktik Perkawinan adat masyarakat setempat. Sebagai landasan pembanding, penulis tak sedikit juga menyuguhkan pemahaman Gereja tentang perkawinan Katolik. Penulis memetakan pemahaman perkawinan ini dalam beberapa pandangan seperti pemahaman dalam kitab suci, pemahaman pada masa awal Gereja, zaman patristik, abad pertengahan dan ajaran resmi Gereja hingga sekarang. Dalam tulisan ini, Penulis berusaha untuk menemukan persamaan dan perbedaan antara perkawinan adat masyarakat Rowa dan perkawinan Gereja Katolik serta relevansinya bagi karya pastoral. Tulisan ini diramu dari hasil penelitian lapangan dan studi kepustakaan. Dalam studi lapangan, penulis menggunakan metode wawancara dan observasi partisipatoris sebagai cara untuk menghimpun data lapangan. Wawancara ini dilakukan dalam dua bentuk yakni wawancara via telepon dan wawancara langsung di lokasi penelitian yakni desa Rowa. Informan dibagi dalam dua bagian besar yakni informan kunci dan informan sekunder. Informan kunci terdiri dari empat mosalaki (pemangku dan tokoh adat) dalam kebudayaan masyarakat Rowa. Sedangkan informan sekunder merupakan masyarakat Rowa dan tokoh masyarakat yang terpercaya dan menguasai segala sesuatu perihal perkawinan adat masyarakat Rowa. Berdasarkan hasil penelitian dan olahan data penulis yang dipertimbangkan berdasarkan data kepustakaan, penulis menyimpulkan beberapa hal yang diramu dalam dua rumusan umum yakni pertama, Perkawinan adat Rowa dan perkawinan Katolik memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan-persamaan itu adalah pemahaman Allah sebagai konsep dasar perkawinan, dilaksanakan dalam upacara resmi, terbuka terhadap konteks, mempunyai tahapan perkawinan yang jelas, memiliki tujuan perkawinan yang sama, menekankan kebersamaan dan terikat dalam norma perkawinan. Sedangkan perbedaannya adalah keterlibatan perempuan dan laki-laki, tempat dan waktu pelaksanaan, korban perayaan, pemimpin perayaan dan simbol perkawinan. Kedua, Perbandingan Perkawinan adat masyarakat Rowa dan perkawinan gereja Katolik menghasilkan relevansi bagi karya pastoral yang tertuju pada empat poin besar yakni berpastoral dalam konteks kebudayaan, dalam konteks kaum muda, kursus persiapan perkawinan dan pendampingan berlanjut yang meliputi program reuni perkawinan, marriage encounter, dan merayakan misa dengan unsur-unsur inkulturasi pada hari keluarga international. 
Institution Info

INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO