Institusion
INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
Author
TAKU, Yohanes Christianus
Subject
249 Kehidupan keluarga dalam ajaran Kristiani
Datestamp
2022-12-02 01:34:26
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkaji sejauh mana peran keluarga Katolik sebagai Gereja Rumah Tangga di Paroki Santo Hubertus Wekaseko seturut Anjuran Apostolik Familiaris Consortio, (2) memberikan pemahaman yang benar tentang peran keluarga Katolik sebagai Gereja Rumah Tangga dalam Anjuran Apostolik Familiaris Consortio, (3) mendalami secara benar isi dari Anjuran Apostolik Familiaris Consortio, (4) mengetahui gambaran umum Paroki Santo Hubertus Wekaseko, dan (5) menemukan implikasi bagi pastoral keluarga di Paroki Santo Hubertus Wekaseko dalam Anjuran Apostolik Familiaris Consortio.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian lapangan dan data diolah dengan mengunakan metode analisis statistik deskriptif. Objek yang diteliti adalah peran keluarga Katolik sebagai Gereja Rumah Tangga di Paroki Santo Hubertus Wekaseko. Sumber data penelitian ini adalah: Pertama, penulis sekaligus peneliti mengumpulkan data dan informasi melalui studi kepustakaan (analisis data sekunder) yakni melalui buku, artikel, jurnal/ majalah, internet, dan dokumen-dokemen Gereja yang berbicara secara khusus mengenai peran keluarga Katolik sebagai Gereja Rumah Tangga dan mensintesiskannya dengan Anjuran Apostolik Familiaris Consortio. Anjuran Apostolik Familiaris Consortio menjadi referensi utama bagi penulis untuk menemukan gagasan-gagasan teologis mengenai ideal keluarga Katolik dalam membangun sebuah keluarga Katolik sebagai Gereja Rumah Tangga (ecclesia domestica). Keseluruhan refleksi teologis dari Paus Yohanes Paulus II tentang peran dan tugas keluarga Katolik dalam dokumen tersebut akan menjadi landasan teoretis dari penulisan karya ilmiah ini. Kedua, penulis sekaligus peneliti mencari data dan informasi mengenai realitas kehidupan keluarga-keluarga Katolik di Paroki Santo Hubertus Wekaseko yang menjadi responden studi ini. Oleh karena itu, penulis sekaligus peneliti mengambil data dari keluarga-keluarga Katolik dengan menyebarkan pertanyaan-pertanyaan kuesioner dan wawancara informan
kunci melalui via telepon. Untuk penyebaran pertanyaan kuesioner, penulis hanya memilih dan menyebarkan 100 kuesioner kepada 100 pasangan suami-istri yang sudah menikah. Kuesioner-kuesioner yang disebarkan kepada keluarga-keluarga Katolik berisi pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur sejauh mana pengetahuan dan penghayatan peran keluarga Katolik sebagai Gereja Rumah Tangga. Selanjutnya, berdasarkan jawaban atas setiap kuesioner yang disebarkan, peneliti akan membuat analisis ilmiah dan refleksi kritis guna memperoleh informasi dan pemahaman yang sungguh-sungguh objektif tentang realitas peran dari keluarga Katolik sebagai Gereja Rumah Tangga.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa keluarga-keluarga Katolik di Keuskupan Agung Ende umumnya dan Paroki Santo Hubertus Wekaseko khususnya dalam membentuk kehidupan rumah tangganya tidak jarang mengalami berbagai suka dan duka, kecemasan dan harapan, atau titik-titik terang dan segi-segi suram. Titik-titik terang yang terjadi di Paroki Santo Hubertus Wekaseko berdasarkan jawaban yang paling dominan dari responden yakni: kebiasaan dan keharusan untuk menabung, kehidupan religius, perkembangan dan pertumbuhan di bidang pendidikan, sadar dan tulus untuk memberi derma atau kolekte. Selain itu, segi-segi suram yang terjadi pada keluarga-keluarga Katolik di Paroki Santo Hubertus Wekaseko, salah satunya adalah pertengkaran dalam keluarga. Segi suram ini menuntut tanggung jawab suami-istri, orangtua dan anak-anak sebagai persekutuan inti keluarga Katolik dalam usahanya membangun keluarga sebagai komunitas iman, harapan, dan kasih yakni komunitas Gereja Rumah Tangga. Adapun efektivitas pelaksanaan peranan keluarga tersebut guna menjawabi persoalan-persoalan keluarga Katolik di Paroki Santo Hubertus Wekaseko tergambar jelas dalam data dan analisa data. Hasilnya yakni: kebanyakan responden dapat menjalankan berbagai peran yang dianjurkan dalam Anjuran Familiaris Consortio.
Dengan demikian, keluarga Katolik di Paroki Santo Hubertus Wekaseko sebagai sel terkecil dari Gereja teritorial (paroki) dan Gereja Keuskupan masih membutuhkan pendampingan berkelanjutan dari kaum hierarkis Gereja dan awam, sehingga semua keluarga Katolik di Paroki Santo Hubertus Wekaseko dapat melaksanakan peranan keluarga sebagaimana yang ditegaskan dalam Anjuran Apostolik Familiaris Consortio. Beberapa hal yang diharapkan dan perlu ditingkatkan lagi atau upaya-upaya dalam pendampingan berkelanjutan terhadap keluarga Katolik
3
oleh para agen pastoral di Paroki Santo Hubertus Wekaseko antara lain: mempersiapkan dan melibatkan semua agen pastoral, mendampingi keluarga Katolik, menegaskan keluarga Katolik sebagai tempat komunikasi pertama dan utama, menegaskan keluarga Katolik sebagai jantung evangelisasi, meningkatkan pemberdayaan ekonomi rumah tangga, melakukan kunjungan keluarga, dan pengaktifan orangtua saksi nikah bagi keluarga muda. Para agen pastoral harus menyadari bahwa pendampingan pastoral dalam perka