DETAIL DOCUMENT
Konsep Kebebasan dalam Novela The Metamorphosis Karya Franz Kafka (Sebuah Kajian Filosofis Menurut Filsafat Eksistensialisme Jean-Paul Sartre)
Total View This Week0
Institusion
INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
Author
MERE, Ricardino Longinus
Subject
100 Filsafat dan psikologi 
Datestamp
2024-05-07 02:44:55 
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep kebebasan dalam novela The Metamorphosis karya Franz Kafka menurut filsafat Eksistensialisme Jean-Paul Sartre dan mengajukan kritik terhadap filsafat Eksistensialisme Jean-Paul Sartre lewat pembacaan atas novela The Metamorphosis karya Franz Kafka. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-kualitatif. Objek yang diteliti ialah konfrontasi antara kebebasan manusia dengan berbagai faktisitas yang digambarkan lewat pengalaman eksistensial protagonis Gregor Samsa dalam novela The Metamorphosis karya Franz Kafka. Wujud data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, dan kalimat yang terdapat dalam novela The Metamorphosis. Objek formal tulisan akademis ini ialah konsep kebebasan menurut filsafat Eksistensialisme Jean-Paul Sartre. Peneliti menggunakan buku Being and Nothingness: An Essay on Phenomenological Ontology karya Jean-Paul Sartre sebagai sumber utama serta beberapa sumber pendukung. Objek material tulisan ini ialah novela The Metamorphosis karya Franz Kafka yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Ian Johnson dari edisi asli berbahasa Jerman, Die Verwandlung. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah teknik non-interaktif yang meliputi analisis isi terhadap dokumen dan arsip. Ada beberapa langkah yang digunakan dalam teknik analisis isi, yakni (1) membaca berulang-ulang novela The Metamorphosis, (2) mengumpulkan dan mempelajari beberapa teori yang relevan dengan tema penelitian, dan (3) mencatat dan menganalisis semua data yang sesuai dengan permasalahan. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa novela The Metamorphosis mengandung unsur-unsur kebebasan yang dapat diringkas dalam empat poin berikut. Pertama, afirmasi identitas protagonis Gregor Samsa sebagai manusia. Kedua, konfrontasi antara kebebasan sang protagonis dengan rupa-rupa faktisitas yang dihadapinya seperti tubuh, masa lalu, tempat, lingkungan sekitar, orang lain, dan kematian. Ketiga, simbolisme kumbang kotoran. Keempat, pentingnya memasukkan orang lain dalam horisonku sebagai kritik atas konsep kebebasan dalam filsafat Eksistensialisme Jean-Paul Sartre. Secara umum sikap protagonis Gregor Samsa di hadapan rupa-rupa faktisitas yang dihadapinya ialah melakukan perlawanan, alih-alih tinggal dalam pasivitas. Gregor Samsa hidup secara autentik dengan kesadaran akan situasi, penerimaan akan tanggung jawab dalam menciptakan makna, dan juga penerimaan akan eksistensi orang lain. 
Institution Info

INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO