Institusion
INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
Author
PURAN, Mikael Roi
Subject
306 Kultur, ilmu budaya, kebudayaan dan lembaga-lembaga, institusi
Datestamp
2024-05-07 04:30:38
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tradisi ghogho galung
dalam budaya Ri?a Nintal Desa Ri?a Satu, serta nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya. Rumusan masalah yang dibuat (1) seperti apakah tradisi ghogho galung
dalam budaya Ri?a Nintal? dan (2) nilai-nilai apa saja yang terkandung di dalam
tradisi ghogho galung itu? Metode yang pakai dalam penelitian adalah wawancara
dan studi pustaka. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
model mengalir. Teknik validitas data yang digunakan adalah teknik triangulasi,
secara khusus triangulasi wawancara. Objek yang diteliti adalah tradisi ghogho
galung.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan, di dalam tradisi ghogho galung
dalam budaya Ri?a Nintal Desa Ri?a Satu Kecamatan Riung Barat terkandung tiga
nilai. (1) Nilai religius. Nilai religius ini, tersingkap melalui tiga unsur mendasar.
Pertama, dalam praktik ritual. Dimana masyarakat adat selalu menunjukkan sikap
dan prilaku yang patuh. Kedua, melalui simbol-simbol yang digunakan. Ketiga,
melalui pintu pazir (doa lokal) yang diungkapkan pada pada saat pelaksanaan
upacara ritual. (2) Nilai Sosial. Nilai sosial juga tersingkap melalui tiga hal
mendasar. Pertama, melalui pola kerja, yakni kerjasama atau kerja bersama-sama
demi kelancaran kegiatan kerja sawah. Kedua, melalui kerja keras yang dihidupi
oleh masyarakat adat Ri?a Nintal. Dan ketiga, melalui solidaritas masyarakat adat
untuk melengkapi bahan-bahan sebagai kebutuhan pokok selama kegiatan kerja
sawah. (3) Nilai ekologis. Nilai ekologis dapat dipahami dalam pandangan
masyarakat adat Ri?a Nintal yang komprehensif tentang alam. Yang mana alam
semesta dilihat sebagai yang berpribadi, yang memiliki nilai dalam dirinya dan
karena itu patut untuk dihormati.
Penghayatan yang mendalam akan nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi
ghogho galung berimplikasi pada perubahan sikap dan prilaku serta persepsi
masyarakat adat Ri?a Nintal tentang; pertama, persaudaraan. Persaudaraan dengan
alam diyakini sebagai kunci untuk berhasil dalam pekerjaan, hal ini secara otomatis
membangkitkan rasa persaudaraan yang kuat diantara masyarakat adat. Kedua,
solider. Pengalaman kebersamaan dalam kerja sawah, mempererat tali
persaudaraan antar anggota masyarakat, sehingga menghasilkan jiwa kesatuan yang
kuat, meskipun terdapat banyak perbedaan di dalamnya. Ketiga, kerja sama. Selain
perasaan solider yang melahirkan tindakan solidaritas, pelaksanaan tradisi ghogho
galung, juga menumbuhkan semangat kerja sama diantara masyarakat dalam
mencapai tujuan bersama. Keempat, kerukunan. Kerukunan ditandai oleh sikap
saling menerima, menghargai dan bertanggung jawab diantara sesama masyarakat
adat dalam menghidupi kebersamaan.