Institusion
INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
Author
ARSAN, Robertus Raflianto
Subject
225 Perjanjian Baru
Datestamp
2022-12-28 01:11:05
Abstract :
Tulisan ini bertujuan untuk (1) menampilkan hubungan spiritualitas pelayanan Asosiasi Lembaga Misionaris Awam (ALMA) dengan teks Injil Mat. 25:31-46, (2) melihat lebih dalam bagaimana pelayanan ALMA terhadap para penyandang disabilitas di Panti Santu Asuhan St. Aloysius seturut perspektif Injil Mat. 25:31-46.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini ialah studi kepustakaan dan wawancara. Sasaran atau objek penelitian ialah pelayanan ALMA terhadap para penyandang disabilitas di Panti Asuhan St. Aloysius Maumere. Sumber utama dari penelitian ini ialah dari para pengelola panti asuhan yakni ALMA, juga buku-buku, jurnal, artikel, kamus, dokumen, ensiklik, dan sumber lain yang berhubungan dengan judul. Sumber sekunder, diambil dari penelitian-penelitian terdahulu yang membahas kaum-kaum kecil yang dihubungkan dengan teks Injil Matius. Teknik pengolahan data yang digunakan ialah teknik interaktif dan non-interaktif. Teknik interaktif dengan melakukan wawancara beberapa informan kunci terkait pelayanan ALMA di Panti Asuhan St. Aloysius. Teknik non-interaktif dengan melakukan analisis dari buku, dokumen, jurnal dan sumber-sumber lainnya. Langkah-langkah yang digunakan dalam teknik analisis yaitu: 1) membaca sumber-sumber yang berhubungan dengan pelayanan, spiritualitas, disabilitas, tafsiran-tafsiran Injil Matius; 2) membaca ulang sumber-sumber, memahami dan mencatat semua poin-poin penting; 3) poin-poin yang telah diwawancara dengan informan kunci (teknik interaktif) dianalis dalam perspektif Injil Mat. 25:31-46.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa poin penting yang menjadi nilai-nilai dasar pelayanan ALMA bagi penyandang disabilitas di Panti Asuhan St. Aloysius, yakni: 1) Spiritualitas pelayanan ALMA terhadap anak/orang dengan disabilitas meneladani Sang Kristus, Sang Misionaris Sejati. Yesus dalam karya-Nya selalu merasa iba, solider dengan orang-orang kecil, seperti penyandang disabilitas, miskin dan terlantar. Pribadi Yesus yang peduli dengan orang kecil itu, membuat Rm. Paul H. Janssen dan pengikutnya terdorong untuk melakukan sebagaimana yang Yesus lakukan terhadap orang-orang yang menderita. Selain Yesus, tokoh yang menginspirasi dan menjadi dasar spiritualitas ALMA dalam melayani orang dengan disabilitas, miskin dan terlantar ialah Santo Vinsensius a Paulo, Santa Teresa dari Kalkuta, dan Jean Vanier; 2) Pelayanan ALMA bagi penyandang disabilitas tidak terlepas dari beberapa nilai-nilai penting bagi ALMA, yakni: penyandang disabilitas sebagai pribadi ciptaan Allah, pribadi bermartabat, cerminan diri Kristus, dan sucinya kehidupan manusia. Nilai-nilai itu sangat melekat, tidak berada terpisah atau tidak bisa ditiadakan dari diri manusia. Seorang pribadi yang hina, baik dari segi ekonomi, sosial, budaya, atau ukuran lainnya bukanlah merupakan alasan atau pengecualian dari kemelekatan nilai-nilai itu.