Institusion
INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
Author
SOLA, Inosensius Sumbi
Subject
230 Agama Kristen, Teologi Kristen
Datestamp
2023-07-26 00:55:59
Abstract :
Pokok permasalahan yang menjadi fokus kajian dari penelitian ini adalah
mencari dan menemukan nilai-nilai teologis Kristiani yang terkandung dalam praktik
kebudayaan, khususnya ritual kose dalam kebudayaan masyarakat Kamubheka. Atas
dasar itu, pertanyaan pokok yang diajukan adalah bagaimana ritual kose dalam
kebudayaan masyarakat Kamubheka ditinjau dari teologi kontekstual model
antropologis? Dan apa relevansinya bagi penghayatan iman Kristiani?
Metode yang digunakan penulis dalam penulisan karya ilmiah ini adalah metode
penelitian kualitatif. Sumber data utama untuk menjelaskan kajian ritual kose diperoleh
melalui wawancara dengan mosalaki atau kepala suku, budayawan dan masyarakat di
desa Kamubheka. Sumber data sekunder diperoleh dengan membaca literatur di
perpustakaan berkaitan dengan kebudayaan masyarakat. Sumber referensi utama
dalam menjelaskan kajian tersebut adalah buku-buku teologi kontekstual, terutama
model pendekatan antropologis.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ritual kose merupakan suatu
bentuk ungkapan kepercayaan masyarakat Kamubheka terhadap Wujud Tertinggi.
Lebih dari itu, ritual kose bukan praktik kebudayaan yang bertentangan dengan ajaran
Kekristenan dalam arti praktik penyembahan berhala. Hal ini ditegaskan karena di
dalam praktik kebudayaan ritual kose sendiri terkandung nilai-nilai teologis yang kaya
akan makna dan nilai-nilai kehidupan. Adanya nilai-nilai teologis Kristiani tersebut
mendukung pengembangan iman umat terutama dalam konteks pembicaraan tentang
teologi lokal atau teologi dalam konteks budaya. Di dalamnya terdapat beberapa
kemiripan seperti konsep tentang Tuhan dan pendasaran alkitabiah. Dalam konsep
ketuhanan Allah yang diimani oleh orang Kristen memiliki kemiripan dengan Wujud
Tertinggi dalam kepercayaan masyarakat Kamubheka. Selain itu, dengan berdasarkan
pada Alkitab, praktik ritual kose memiliki keserupaan dengan kisah nabi Elia yang
berdoa kepada Tuhan di Gunung Karmel agar menurunkan hujan bagi bangsa Israel
yang mengalami kekeringan selama tiga setengah tahun. Berdasarkan temuan-temuan
tersebut, maka satu kesimpulan yang menjadi penegasan penulis adalah ritual kose
tidak bertentangan dengan ajaran Kekristenan.