DETAIL DOCUMENT
Membaca Kasus-kasus Kekerasan Seksual terhadap Perempuan dan Anak yang Ditangani Divisi Perempuan Tim Relawan Untuk Kemanusiaan (TRUK) dalam Terang Teologi Tubuh Yohanes Paulus II dan Implikasinya Bagi Karya Pastoral Gereja Keuskupan Maumere
Total View This Week0
Institusion
INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
Author
FEDERIKO, Kornelis
Subject
241 Etika Kristen 
Datestamp
2023-07-26 01:35:13 
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis kasus-kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak yang ditangani Divisi Perempuan TRUK dalam terang Teologi Tubuh Yohanes Paulus II, (2) menjelaskan implikasi penelitian bagi karya pastoral Gereja Keuskupan Maumere. Metode yang dipakai penulis dalam pengerjaan tesis ini adalah metode penelitian lapangan dan studi kepustakaan. Metode penelitian lapangan dilakukan melalui wawancara dengan informan kunci terkait kiprah Divisi Perempuan TRUK dalam menangani kasus-kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Sikka. Dalam studi kepustakaan, penulis menggunakan berbagai literatur yang berkaitan dengan tema tulisan. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan beberapa hal pokok berikut. Pertama, kasus-kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak yang ditangani Divisi Perempuan TRUK adalah bentuk penodaan terhadap makna simbolis tubuh dan makna nupsial tubuh seturut ajaran Teologi Tubuh Yohanes Paulus II. Kedua, kiprah Divisi Perempuan TRUK dalam menangani kasus-kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak secara eksplisit telah menjawabi ajaran Teologi Tubuh Yohanes Paulus II. Dengan kata lain, praksis pembebasan yang dijalankan oleh Divisi Perempuan TRUK sejatinya merealisasikan gagasan Teologi Tubuh Yohanes Paulus II. Ketiga, Gereja Keuskupan Maumere belum menunjukkan keterlibatan aktif dalam usaha memberantas masalah kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak. Kenyataan menunjukkan bahwa penanganan atas kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak hanya direpresentasikan secara dominan oleh Divisi Perempuan TRUK. Lebih lanjut, penulis melihat, bahwa apa yang telah dilakukan Divisi Perempuan TRUK adalah usaha mengingatkan semua pihak, termasuk Gereja Keuskupan Maumere supaya memperjuangkan kemanusiaan dan mengantisipasi bahaya yang timbul dari sikap pengabaian terhadap kasus-kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak. Oleh sebab itu, penulis menawarkan sebuah model berpastoral bagi Gereja Keuskupan Maumere dalam memberantas tindakan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, yakni pastoral sadar konteks, yang dapat dilakukan melalui katekese, pastoral konseling, dan juga pastoral praksis pembebasan. 
Institution Info

INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO