Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menelaah secara sosiologis karya sastra novel
Kenduri Arwah karya A. R. Rizal, dan (2) berupaya menunjukkan sumbangsih Teori Sosiologi
Sastra bagi khazanah kesusastraan Indonesia.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis teks dan pendekatan sosiologi
sastra. Analisis teks terdiri dari analisis struktural dan analisis bahasa. Analisis struktural
dimulai dengan memeriksa elemen ekstrinsik dan intrinsik dari novel "Kenduri Arwah" karya
A.R. Rizal, seperti latar belakang penulisan, alur cerita, tokoh-tokoh utama, latar tempat, dan
sudut pandang naratif. Analisis bahasa digunakan untuk mengungkapkan makna dan
simbolisme dalam teks melalui pemilihan kata-kata, gaya penulisan, metafora, dan bahasa
figuratif lainnya. Sedangkan pendekatan Sosiologi Sastra terdiri dari analisis konteks sosial
dan budaya, analisis karakter dan interaksi sosial, serta studi literatur terkait. Teknik penelitian
meliputi pengumpulan data dari teks novel Kenduri Arwah dan literatur relevan, serta
wawancara online dengan A. R. Rizal. Analisis data menggunakan pendekatan kualitatif untuk
memahami teks, konteks sosial dan budaya, sehingga menjawab pertanyaan dalam rumusan
masalah penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan, di dalam Novel Kenduri Arwah karya A. R.
Rizal, ditemukan tiga unsur sosiologis. Pertama, fakta sosial. Novel Kenduri Arwah
menggambarkan bahwa fakta sosial dalam kehidupan masyarakat Minangkabau berkaitan erat
dengan kepercayaan dan tradisi kematian. Tradisi tersebut mencerminkan kompleksitas
hubungan antara nilai-nilai lama dan agama Islam, sementara itu masyarakat berusaha
mempertahankan warisan budaya mereka dalam menghadapi peristiwa kematian sebagai suatu
kebiasaan yang sudah menjadi bagian integral dari kehidupan mereka. Kedua, perilaku sosial,
dalam novel "Kenduri Arwah," tergambar dengan jelas berbagai perilaku sosial yang
mencerminkan nilai-nilai seperti keberanian, tanggungjawab, memiliki cinta, ketaatan,
toleransi, simpati, empati, dan kerjasama. Tokoh-tokoh dalam cerita ini menunjukkan berbagai
sikap sosial yang relevan dengan norma dan nilai masyarakat Minangkabau. Kemudian bagian
ketiga, peristiwa sosial. Dalam novel Kenduri Arwah terdapat dua peristiwa sosial yakni dalam
rumah dan di lingkungan sekitar. Peristiwa dalam rumah berkaitan dengan konflik cara berpikir
dan bertindak antara Farida dan Arini, sementara itu peristiwa sosial dalam lingkungan Farida
bertentangan dengan Labai seorang pendoa dan anaknya Arini. Hal ini menghadirkan Peristiwa
sosial yakni kejadian yang dapat menimbulkan potensi terjadinya kerentanan sosial yang
ditanggung oleh individu, keluarga dan masyarakat sebagai dampak krisis sosial.
Selain beberapa unsur sosiologis di atas, terdapat juga perubahan perilaku sosial tokoh
utama yang menjadi cerminan untuk melihat kembali kepribadian seseorang dalam menyikapi
dinamika kehidupan secara khusus tentang kehidupan berkeluarga, tanda-tanda kematian dan
kematian.