Abstract :
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menemukan serta mendalami poin-poin eksegetis dari kisah Yesus umur dua belas tahun dalam Bait Allah sebagaimana tertulis dalam Lukas 2:41-52. Lukas menguraikan peran Yosef dan Maria terhadap Yesus sebagai inspirasi bagi keluarga kristiani dalam pendidikan rohani anak.
Untuk tujuan tersebut penulis melakukan studi kepustakaan dengan mengumpulkan sumber utama dan menganalisa sumber-sumber terkait untuk mengeksposisi ayat-ayat Alkitab yang berhubungan langsung dengan pembentukan rohani anak dalam keluarga. Berdasarkan studi kepustakaan terlihat jelas bahwa lembaga yang paling ideal untuk membentuk kerohanian anak adalah keluarga.
Dalam Lukas 2:41-52 diceritakan bahwa ketika Yesus berusia dua belas tahun, Maria dan Yosef membawa Yesus pergi ke Yerusalem untuk merayakan hari raya Paskah. Dari kisah tersebut, penginjil Lukas menghadirkan peran Maria dan Yosef atas pertumbuhan Yesus baik secara fisik, intelektual dan rohani. Kisah Yesus umur dua belas tahun dimaksudkan untuk mengajak setiap keluarga kristiani sebagai persekutuan hidup antara ayah, ibu dan anak-anak untuk menjadikan Keluarga Kudus Nazaret sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari.
Dari penggalian tersebut penulis menemukan pentingnya tanggung jawab orangtua dalam mendidik anak-anak sesuai dengan peran Yosef dan Maria dalam Lukas 2:41-52. Kiranya setiap orangtua kristen dapat memberikan pendidikan rohani bagi anak-anaknya sesuai ajaran yang di berikan oleh Tuhan dalam Lukas 2:41-52.