Institusion
INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
Author
MBALING, Anatolius
Subject
230 Agama Kristen, Teologi Kristen
Datestamp
2024-09-06 02:26:35
Abstract :
Skripsi ini bertujuan untuk: Pertama, memperoleh gelar Sarjana Filsafat di Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero. Kedua, untuk mengetahui konsep hidup persaudaraan dalam La Vita Fraterna in Comunita. Ketiga, menjelaskan tantangan persaudaraan antarbudaya di biara Kamilian Nita. Keempat, mengetahui dan memahami relevansi konsep hidup persaudaraan dalam La Vita Fraterna in Comunita bagi pembangunan persaudaraan antarbudaya di biara Kamilian Nita.
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini ialah metode kualitatif. Tema-tema yang dikaji dalam skripsi ini adalah dokumen La Vita Fraterna in Comunita, biara Kamilian, dan multikultural. Sumber utama dalam skripsi ini adalah buku, jurnal, artikel, bahan kuliah dan sumber-sumber lainnya yang berhubungan dengan persoalan yang diteliti. Selain itu, penulis juga mewawancarai beberapa narasumber untuk mengumpulkan data informasi pendukung yang dibutuhkan. Sumber sekundernya adalah dari internet. Teknik pengelolahan data dalam skripsi ini adalah menganalisa data dari sumber utama dan sekunder, setelah itu ditafsir tanpa menghilangkan makna aslinya. Langkah yang digunakan dalam Teknik analisa yaitu (1) membaca sumber-sumber dan mewawancarai narasumber secara langsung serta berusaha memahaminya, (2) membaca berulang-ulang sumber dan mulai menginterpretasikannya, dan (3) mencatat semua data-data atau hal-hal penting yang sesuai dengan judul yang diangkat.
Berdasarkan hasil penelitian penulis disimpulkan bahwa dalam komunitas religius dewasa ini terdapat masalah lemahnya relasi persaudaraan. Hal ini juga dialami komunitas biara Kamilian Nita, yang mana terjadi lemahnya persaudaraan antarbudaya. Situasi ini berakibat pada gagalnya proses pengenalan antarpribadi guna mencapai pemahaman, dan kerja sama yang intens antara anggota komunitas. Kenyataan ini disebabkan anggota komunitas cendrung menutup diri dalam menata kehidupan bersama; bersikap fanatik terhadap budaya sendiri dan tidak terbuka terhadap budaya lain. Sebagai akibatnya, anggota komunitas akan mengalami kegagalan dalam menilai tingkat relevansi budaya sendiri bagi orang lain dan tidak mampu melihat nilai-nilai positif dalam budaya lain. Berhadapan dengan situasi yang demikian, dokumen La Vita Fraterna in Comunita menyeruhkan persaudaraan dalam kebersamaan yang berguna untuk memperbaiki kualitas hidup komunitas biara Kamilian Nita, sehingga anggota komunitas dapat memahami dan disadarkan akan pentingnya relasi persaudaraan dalam komunitas dan semakin menghidupi semangat komuniter.