DETAIL DOCUMENT
Perilaku Seks Pranikah dan Dampaknya bagi Penghayatan Perkawinan Katolik Menurut Ketentuan Konstitusi Gaudium Et Spes Artikel 47-52
Total View This Week0
Institusion
INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
Author
SAMSU, Eusebius Ardus
Subject
261 Teologi sosial 
Datestamp
2025-01-22 02:43:21 
Abstract :
Tulisan ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan perilaku seks pranikah; (2) menjelaskan arti perkawinan menurut ajaran Gereja Katolik, dan (3) menjelaskan dampak perilaku seks pranikah bagi penghayatan perkawainan Katolik berdasarkan ketentuan Konstitusi Gaudium et Spes Artikel 47-52. Perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju saat ini membawa dampak signifikan dalam kehidupan manusia. Kemajuan yang terjadi saat ini mempengaruhi cara pandang dan pola tingkah laku seseorang dalam masyarakat. Salah satu hal yang menjadi keprihatinan, yang dihadapi saat ini ialah kecenderungan untuk melakukan seks pranikah. Realitas seks pranikah menjadi tantangan serius bagi Gereja yang melihat pernikahan sebagai sesuatu yang sakral. Perilaku seks pranikah memiliki banyak dampak buruk dan juga bertentangan dengan norma moral Gereja. Oleh karena itu, Gereja melalui dokumen Konstitusi Pastoral Gaudiusm et Spes Artikel 47-52, menegaskan arti penting perkawinan Katolik sebagai pedoman moral seorang Kristiani dalam hidup perkawinan. Skripsi ini ditulis menggunakan metode desktiptif kualitiatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menganalisa berbagai referensi seperti dokumen Gereja, buku-buku, artikel dalam jurnal ilmiah dan juga realitas yang terjadi dalam masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa, (1) Perilaku seks pranikah disebabkan oleh dua faktor utama yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa usia, biologis, dan psikologis. Sedangkan faktor eksternal berupa keluarga, lingkungan, pendidikan dan teman sebaya; (2) Aspek-aspek yang mempengaruhi perilaku seks pranikah ialah relativisme moral, modernisme pengetahuan, teknologi dan relativisme budaya; (3) Dampak seks pranikah ialah keluarga, lingkungan, dan pendidikan serta masa depan; (4) Gereja Katolik melalui Konstitusi Pastoral Gaudium et Spes secara tegas menolak perilaku seks pranikah karena bertentangan dengan nilai iman dan moral yang diajarkan Gereja. Selain itu, dalam artikel yang sama, dijelaskan juga arti penting perkawinan sebagai sesuatu yang sakral yang harus dihargai. 
Institution Info

INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO