Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menelisik dan menjelaskan pembangunan manusia
seutuhnya dalam terang Ensiklik Sollicitudo Rei Socialis dan implikasinya terhadap
pembangunan di Indonesia, (2) menjelaskan pemikiran Paus Yohanes Paulus II dalam Ensiklik
Sollicitudo Rei Socialis, dan (3) mendeskripsikan realitas pembangunan di Indonesia. Metode
penelitian yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah metode penelitian kualitatif. Data
diperoleh melalui kajian kepustakaan. Proses yang dilakukan meliputi pencarian literatur,
buku, dan manuskrip di perpustakaan yang relevan dengan karya ilmiah ini. Sumber-sumber
kepustakaan tersebut juga dilengkapi dengan artikel-artikel ilmiah, surat kabar, dan sumber
dari internet yang memiliki hubungan erat dengan judul yang dibahas.
Adapun penemuan-penemuan pokok dalam tulisan ilmiah ini adalah sebagai berikut.
Pertama, masalah utama yang dihadapi di Dunia Ketiga adalah masalah pembangunan. Kedua,
bentuk keterlibatan negara dalam mengatasi pembangunan di Indonesia adalah melibatkan
proses deliberasi dan implementasi kebijakan pembangunan, mengupayakan pembebasan dan
pertumbuhan yang layak, memperjuangkan pembangunan berkelanjutan, dan mendorong
kinerja pemerintahan berdasarkan prinsip good governance. Ketiga, bentuk keterlibatan Gereja
dalam mengatasi pembangunan yang tidak berpihak kepada kemanusiaan adalah melalui
solidaritas dengan kaum miskin dan penghormatan terhadap martabat manusia. Keterlibatan
dan tindakan Gereja dikaji dari sudut pandang Paus Yohanes Paulus II dalam Ensikliknya
Sollicitudo Rei Socialis. Paus Yohanes Paulus II dalam Ensikliknya menyuarakan dengan
lantang tugas perutusan Gereja di tengah dunia, yaitu mendorong dan mengawal pembangunan
umat manusia agar tidak menciptakan penderitaan bagi orang lain, tetapi membawa
perkembangan bagi kehidupan manusia yang semakin utuh dan bermartabat. Melalui
Ensikliknya, Paus Yohanes Paulus II menawarkan suatu pembangunan holistik yang
mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan dalam pembangunan. Ia ingin membebaskan manusia
dari segala permasalahan kemanusiaan.