Abstract :
Muti?ah, Siti. 2023. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Pada
Materi Peluang Ditinjau dari Gender Siswa Kelas VIII MTs Darul Falah Terpadu.
Skripsi, Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Pendidikan Matematika
dan IPA, IKIP PGRI Bojonegoro, Pembimbing (I) Nur Rohman, S.Pd., M.Pd., (II)
Cahyo Hasanudin, S.Pd., M.Pd.
Kata Kunci: Analisis, Kemampuan Pemecahan masalah, matematis, Materi
peluang, Gender
penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti dengan tujuan untuk menganalisis
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII MTs Darul Falah
Terpadu pada materi peluang ditinjau dari gender. Metode penelitian ini adalah
kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan peneliti
bertindak sebagai kunci atau instrumen utama. Sumber data dalam penelitian ini
yaitu kelas VIII MTs Darul Falah Terpadu. Pengumpulan data dilakukan dengan
cara tes, dan wawancara. Untuk menjaga keabsahan data dilakukan kegiatan
triangulasi data. Triangulasi yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
adalah triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi sumber yaitu dengan
membandingkan data hasil pengamatan dan data hasil wawancara. Data yang akan
dibandingkan dalam penelitian ini adalah data hasil pekerjaan subjek dengan data
hasil wawancara dengan subjek. Untuk triangulasi teknik yang digunakan adalah
mengecek data dari sumber yang sama namun teknik yang berbeda.
Berdasarkan hasil penelitian analisis kemampuan pemecahan masalah
matematis pada materi peluang ditinjau dari gender siswa kelas VIII MTs Darul
Falah Terpadu maka diambil 6 siswa sebagai sampel. Sampel tersebut terdiri dari
3 siswa laki-laki yang memiliki nilai tinggi, sedang, dan rendah, serta 3 siswa
perempuan memiliki nilai tinggi, sedang, dan rendah yang memenuhi indikator
kemampuan pemecahan masalah menurut langkah-langkah Teori Polya. Dalam
Teori Polya terdapat 4 indikator diantaranya yaitu (1) Memahami masalah. (2)
membuat rencana penyelesaiaan. (3) melaksanakan cerita. (4) memeriksa kembali.
Untuk 2 siswa yang memiliki nilai tinggi dapat dilihat bahwa kemampuan
memahami masalah antara anak laki-laki dan perempuan lebih tinggi anak lakilaki,
hal tersebut dapat dilihat dari hasil tes yang dikerjakan oleh siswa tersebut.
Untuk 2 siswa yang memiliki kemampuan sedang memiliki kemampuan yang
sama dalam mengerjakan soal. Untuk 2 siswa yang memiliki kemampuan rendah
memiliki kemampuan kurang dalam memahami masalah sehingga hasil yang
didapatkan memiliki kekurangan. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa laki-laki dan perempuan lebih
tinggi siswa laki-laki.