Abstract :
Latar Belakang : Gagal ginjal kronik adalah suatu sindrom klinis disebabkan
penurunan fungsi ginjal irreversibel. Terapi pengganti fungsi ginjal yang paling
sering digunakan adalah hemodialisa. Hemodialisa yaitu untuk menurunkan kadar
ureum, kreatinin dan toksik yang lainnya di dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh hemodialisa terhadap penurunan kadar ureum dan kreatinin darah
yang bermakna secara klinis akibat proses hemodialisa. Berdasarkan hasil studi
pendahuluan pada bulan januari didapatkan data 40% pasien mengalami gagal
ginjal kronik dan menjalani hemodialisa dan sedangkan tahun 2018 sebesar
1.1206 penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Sedangkan
pasien yang menjalani hemodialisa sejumlah 135 pasien, yang didapatkan 18
responden.
Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Hemodialisa
Terhadap Kadar Ureum Dan Kreatinin Darah Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik
Yang Menjalani Hemodialisa Di RSUD Dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi
tahun 2019.
Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eksperiment paired
T-test dengan rancangan Pretest dan posttest, dimana pada rancangan penelitian
dilakukan dengan cara memberikan (Pengamatan awal) terlebih dahulu sebelum
diberikan intervensi dan (Pengamatan akhir) setelah dilakukan intervensi.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang menjalani hemodialisis
di ruang Hemodialisa RSUD Dr.Chasbullah Abdulmadjid Bekasi Kota yang
berjumlah 135. Sampel yang didapatkan 18 responden dengan menggunakan
teknik Accidental Sampling. Instrument yang digunakan dalam pengambilan data
adalah Lembar Observasi dan dokumentasi. Analisa data yang digunakan adalah
analisa univariat, bivariat dan normalitas berupa uji T-Test. T-Test merupakan uji
beda mean dependen (Uji T dependen) dengan nilai signifikan ? < 0,05.
Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara
hemodialisa terhadap kadar ureum dan kreatinin darah pada pasien gagal ginjal
kronik. Variabel yang mempengaruhi adalah hemodialisa terhadap kadar ureum
dan kreatinin darah pre dan post (P value = 0,000). Dari hasil penelitian
didapatkan adanya perbedaan antara sebelum dan sesudah dilakukan hemodialisa
terhadap kadar ureum dan kreatinin darah.
Kesimpulan : Ada hemodialisa terhadap kadar ureum dan kreatinin darah yakni
adanya perubahan kadar ureum dan kreatinin darah setelah hemodialisa akan
tetapi tidak kembali ke kadar nilai normal.
Saran : Bagi Petugas Kesehatan utamanya pada perawat hemodialisis lebih
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan khususnya dalam memantau adanya
kelainan-kelainan dengan cara memberikan pendidikan kesehatan mengenai diit
pada pasien yang menjalani hemodialisa agar tidak terjadi peningkatan ureum
dan kreatinin dengan cara.