Abstract :
Latar Belakang Virus corona merupakan salah satu virus yang menyerang sistem pernapasan hingga dapat mengakibatkan kematian (Novita, 2020). Pada tanggal 30 Oktober 2020 sudah terdapat 216 negara terinfeksi corona virus di dunia jumlah yang terkonfirmasi ada di angka 44.888.869 orang dengan jumlah yang meninggal sebanyak 1.178.475 orang. Indonesia sendiri masih mencatatkan kasus tertinggi dengan mencapai 1.571.824 kasus pada tanggal 12 April 2021. Atas dasar itu, pemerintah melakukan berbagai upaya dan mengeluarkan kebijakan untuk mengatasinya, salah satu upaya yang hingga saat ini dilakukan penanggulangan penyebaran Covid-19 adalah melalui riset untuk menghasilkan vaksin. Vaksin merupakan produk biologi yang mengandung antigen berupa mikroorganisme atau bagian atau zat yang dihasilkan darinya (Kemenkes RI, 2021). Manfaat vaksin covid adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat covid-19, karena vaksin covid-19 dapat memicu sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus corona. Dengan begitu, risiko tertular virus ini akan jauh lebih kecil. (Aidah, siti nur, 2021). Efek samping yang sangat umum (10%) setelah vaksinasi biasanya ringan, yaitu pusing, mual, nyeri otot (mialgia), artralgia (artralgia), nyeri di tempat suntikan, kelelahan, ketidaknyamanan, dan demam. Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 02 Mei 2021 di Desa Karangjaya Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi terdapat populasi masyarakat sebesar 4092 penduduk yang berusia 18 sampai 45 tahun. Berdasarkan studi pendahuluan tersebut dengan metode mengisi kuisioner yang melibatkan 20 responden masyarakat, di temukan bahwasanya terdapat 50% masyarakat yang menolak untuk dilakukan Vaksinasi Covid-19.
Tujuan Mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapan masyarakat dalam mengikuti program vaksinasi covid-19.
Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini analisis observasional. Populasi pada penelitian ini yaitu masyarakat Desa Karangjaya yang berjumlah 4092 masyarakat. Sampel yang diambil sebanyak 364 masyarakat dengan menggunakan SImpel Random Sampling mengacu pada kriteria inklusi dan eksklusi. Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang sudah di uji validitas oleh peneliti sendiri, dan menggunakan skala Guttman dan Likert untuk variabel dependen dan independen. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan Bivariat berupa Chi-Square dengan nilai signifikan 0,05.
Hasil Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan masyarakat, pendidikan, paparan informasi, jarak tempat pelayanan vaksinasi, dan dukungan petugas kesehatan. Dan terdapat juga variabel yang tidak berhubungan seperti Usia dan dukungan aparat desa dengan vaksinasi covid-19 di Desa Karangjaya Kec. Pebayuran dengan masing-masing nilai tingkat pengetahuan masyarakat (0,000), tingkat pendidikan dengan nilai p-value (0,005), paparan informasi dengan nilai p-value (0,000), jarak tempat pelayanan vaksinasi dengan nilai (0,002), dan dukungan petugas kesehatan dengan nilai p-value (0,000). Yang keseluruhan hasil nilai p-value lebih kecil dari (0,05) dengan demikian H0 ditolak. Sedangkan usia dengan hasil p-value (0,798), serta dukungan aparat desa dengan nilai p-value (0,185) dengan hasil nilai p-value lebih besar dari (0,05) dengan demikian H0 diterima
Kesimpulan Ada hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat, tingkat pendidikan, paparan informasi, jarak tempat pelayanan vaksinasi, dukungan petugas kesehatan. Dan tidak ada hubungan antara usia dan dukungan aparat desa dalam mengikuti program vaksinasi covid-19 di Desa Karangjaya Kec. Pebayuran.
Saran Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi responden, dimana dapat mengetahui faktor apa saja yang membuatnya siap untuk mengikuti program vaksinasi covid-19.