Abstract :
Penyakit HIV masih dianggap sebagai penyakit yang tidak ada obatnya dan juga dampaknya yang sangat mematikan. ODHA memerlukan pengobatan dengan Antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah virus HIV di dalam tubuh agar tidak masuk ke dalam stadium AIDS. Di Indonesia, Jawa Barat masuk kedalam 5 provinsi dengan kasus HIV terbanyak. Penemuan kasus baru HIV di Kabupaten Purwakarta selama 5 tahun terakhir mengalami peningkatan pada tahun 2020 menjadi kasus baru 198 orang (41,91%). Dari data Rekam Medis RSUD Bayu Asih (2019) terdapat peningkatan jumlah penderita on ARV di Klinik VCT pada tahun 2020 sebesar 20,90%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara kepatuhan dan dukungan keluarga terhadap keberhasilan terapi ARV. Metode penelitian secara kuantitaf dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi adalah rerata ODHA yang telah melakukan pemeriksaan viral load di klinik VCT dari bulan Januari sampai Desember 2020 sebanyak 60 orang, dengan sampel berjumlah 52 responden. Teknik pengambilan sampel dengan non probability sampling. Lokasi penelitian di klinik VCT yang dilakukan pada bulan Maret sampai April 2021. Pengolahan hasil penelitian menggunakan analisis data dengan chi square. Sebagian besar dari 52 responden yang mendapatkan kepatuhan 71,2%, dukungan keluarga 63,7%, ODHA yang telah berhasil melakukan terapi ARV 76,9%, responden yang tidak berhasil dalam terapi ARV 23,1%. Hasil penelitian diketahui ada hubungan kepatuhan dengan keberhasilan terapi ARV (p-value 0,000). Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan keberhasilan terapi ARV (p-value 0,012). Terdapat hubungan yang bermakna antara kepatuhan dan dukungan keluarga terhadap keberhasilan terapi ARV. Disarankan bagi rumah sakit agar membuat strategi perencanaan untuk menangani masalah pasien yang gagal terapi ARV, dan bagi masyarakat khususnya keluarga dengan penderita HIV/AIDS dapat memberikan dukungan secara penuh baik fisiologis maupun psikologis selama menjalani terapi ARV.