Abstract :
Hiperbilirubin sama dengan ikterus neonatorum setelah hasil laboratorium yang membuktikan peningkatan kadar
bilirubin. Hiperbilirubin dapat diakibatkan proses fisiologis dan patologis. Hiperbilirubin pada bayi kurang dari satu bulan
adalah penyakit yang diakibatkan oleh penumpukan bilirubin di dalam jaringan tubuh mengakibatkan kulit, mukosa, dan
sklera berubah warna sehingga menjadi kuning, oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui factor
? factor (masa gestasi, cara persalinan, dan induksi persalianan) yang berhubungan dengan angka kejadian hiperbilirubin
di ruang perina RS X Kabupaten Bekasi. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif menggunakan pendekatan
retrospektif. Populasi dalam penelitian ini . yang mengalami hiperbilirubin yang di rawat di RS X Kabupaten Bekasi
pada tahun 2020 sejumlah 128 bayi. Tehnik pengambilan sampel dengan cara total sampling. Hasil penelitian ini
didapatkan berdasarkan uji statstik chi square bahwa masa gestasi berhubungan dengan angka kejadian hiperbilirubin (p
value 0,000 OR 0,314), cara persalinan berhubungan dengan angka kejadian hiperbilirubin ( p value 0,011 OR 0,005),
dan induksi persalinan tidak berhubungan dengan angka kejadian hiperbilirubin (p value 0,319 OR 1,551). Kesimpulan
dari penelitian terdapat hubungan antara masa gestasi, cara persalinan, sedangkan induksi persalinan dengan
hiperbilirubin tidak ada hubungannya, maka dari itu diharapkan dari penelitian ini perawat dapat melakukan upaya
tindakan kesehatan dini untuk mencegah hiperbilirubin.