Abstract :
Menggigil Pasca anastesi (Post Anaesthetic Shivering) merupakan suatu fasikulasi otot rangka pada
daerah kepala, wajah, rahang serta badan atau ekstremitas yang berlangsung lebih dari 1 Detik. Dari
data yg di dapat pada tanggal 1 Desember - 31 januari 2021 di ruang pemulihan RS X Kabupaten
Bekasi 81 pasien yang menjalani operasi besar (>60 menit ) memperlihatkan 65 orang atau 80%
mengalami shivering.
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Efektivitas pemberian cairan hangat melalui
intravena terhadap suhu tubuh pasien dengan shivering di RS X Kabupaten Bekasi. Dimana variabel
dependen penelitian ini adalah suhu tubuh dan variabel independen pemberian cairan hangat.
Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian Pre-Post test
(One group pre-post test design).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 44 orang pada tanggal 5 Maret 2021 sampai
dengan tanggal 31 Maret 2021. Pengambilan sample penelitian ini dilakukan dengan metode
purposive sampling. Hasil penelitian yang didapat terdapat pengaruh yang signifikan pemberian
cairan hangat melalui intravena efektif terhadap peningkatan suhu tubuh pada pasien dengan
shivering pasca spinal anestesi. Pengaruh ini di uji dengan uji wilcoxon menghasilkan nilai p=0,000,
dimana nilai p < (0,05), maka dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan dalam pemberian
cairan hangat melalui intravena terhadap peningkatan suhu tubuh pada pasien dengan shivering pasa
operasi dengan spinal anestesi.
Hasil penelitian ini dapat dapat menjadi masukan untuk bidang keperawatan agar dapat menerapkan
intervensi dalam pemberian cairan infus hangat melalui intravena dengan menggunakan alat fluid
warmer yang sudah tersedia di Rs X Kabupaten Bekasi.