Abstract :
Dismenorhea merupakan nyeri ketika menstruasi, dismenorhea disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon
progesteron dalam darah, prostaglandin dan faktor stress/psikologi mengakibatkan terjadinya dismenorhea pada
beberapa wanita. Kejadian dismenorhea di Indonesia sebesar 107.673 jiwa (64,25%), yang terdiri dari 59.671 jiwa
(54,89%) mengalami dismenorhea primer dan 9.496 jiwa (9,36%) mengalami dismenorhea sekunder. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui pengaruh pemberian alpukat terhadap penurunan nyeri haid (dismenorhea) pada siswi SMKN 1
Tambelang Tahun 2022.
Metode penelitian yang digunakan yaitu quasi eksperimen merupakan jenis penelitian untuk menentukan apakah suatu
treatment dapat mempengaruhi sebuah hasil penelitian. Populasinya seluruh siswi di SMKN 1 Tambelang Tahun 2022
sebanyak 471 orang. Sampel yang diteliti adalah siswi yang mengalami haid hari pertama sampai dengan hari ketiga
sebanyak 30 orang teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrument penelitian menggunakan
pengukuran skala nyeri Wong-Baker Faces Rating Scale. Analisis univariat dengan presentase, dan analisis bivariate
dengan uji Wilcoxon Signed Test dan uji beda Paired Sample Test.
Hasil penelitian bivariate menggunakan uji Wilcoxon Signed Test diperoleh nilai 0,001<0,005 yang artinya terdapat
pengaruh yang signifikan setelah pemberian buah alpukat. Hasil uji beda dengan Paired Sample Test diperoleh niali
0,000<0,005 yang artinya terdapt perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Kesimpulan dari hasil penelitian terdapat pengaruh pemberian alpukat terhadap penurunan nyeri haid (dismenorhea),
peneliti merekomendasikan kepada siswi untuk mengaplikasikan buah alpukat sebagai obat non-farmakologi yang dapat
menurunkan nyeri haid (dismenorhea).