Abstract :
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa media online adalah media paling populer bagi anak muda untuk
mengakses pornografi. Dampak yang ditimbulkan dari seringnya menonton pornografi yaitu semakin banyak hormon
dopamine yang terus muncul hingga membanjiri korteks prefontal, efeknya dapat mencakup kesulitan membedakan
antara sesuatu yang benar dan yang salah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui paparan pornografi melalui media
sosial dengan perilaku seksual pada remaja tengah.
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan rancangan cross
sectional. Populasi pada penelitian ini adalah remaja di RT 005 RW 003 Desa Sukasari Kecamatan Serang Baru sebanyak
59 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Alat ukur menggunakan kuesioner.
Analisa data yang digunakan adalah uji univariat untuk mengetahui karakteristik responden dan uji bivariat dengan uji
chi square.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 35 orang
(59,3%), usia 17 tahun sebanyak 28 orang (47,5%), dan berstatus pelajar sebanyak 35 orang (59,3%). Hasil statistik
dengan uji chi square diperoleh adanya hubungan bermakna antara paparan pornografi melalui media sosial dengan
perilaku seksual remaja (p = 0,001) dengan OR 9,159.
Disarankan kepada orangtua untuk meningkatkan komunikasi kepada anak dan untuk remaja diharapkan
menggunakan media sosial dan internet secara sehat dan bijak serta meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi.