Abstract :
Pre Menstrual Syndrome adalah kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosional yang terkait dengan siklus
menstruasi wanita. Aktivitas fisik adalah pergerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka dan membutuhkan
pengeluaran energi. Stres adalah respons terhadap tanggung jawab fisik dan psikologis dari perubahan dan
kemarahan, ketakutan, dan emosi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan
stres dengan kejadian PMS pada mahasiswi S-1 Keperawatan semester VI di Universitas Medika Suherman.
Metode Penelitian ini dengan menggunakan analitik kuantitatif dengan menggunakan cross-sectional, teknik
sampling menggunakan total sampling sebanyak 35 responden dengan menggunakan kuesioner. Analisis
penelitian dengan uji univariat didapatkan distribusi frekuensi aktivitas fisik rendah yaitu 18 responden,
aktivitas fisik sedang 12 responden, dan aktivitas fisik tinggi 5 responden. stres rendah 13 responden, stres
sedang 5 responden, stres berat 3 responden, dan stres sangat berat 14 responden. yang tidak mengalami PMS
17 responden, dan PMS berat 18 responden. Dan uji Chi-Square untuk melihat hubungan antar variabel. Hasil
Uji chi-square didapatkan p-value 0, 031 <0, 05 yang diartikan Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan
Adanya hubungan antara aktivitas fisik dan stres dengan kejadian pre menstrual syndrome pada mahasiswi S-1
keperawatan semester VI Universitas Medika Suherman.