Abstract :
Proses perjalanan penyakit dari gagal ginjal kronik menjadi ESRD disebabkan oleh beberapa etiologi yang secara progresif menurunkan fungsi ginjal dan lama-kelamaan ginjal akan mengalami kehilangan fungsinya. Terapi hemodialisis (HD) jangka panjang dilakukan pada pasien yang mengalami penyakit ginjal stadium akhir atau End Stage Renal Disease (ESRD). Hipertensi intradialitik merupakan komplikasi peringkat ke-1 di Indonesia yaitu sebanyak 38% atau 92.171 kejadian pada tahun 2018. hipertensi intradialitik proses terjadinya peningkatan tekanan darah saat dialisis lebih dari atau sama dengan 140/90 mmHg. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh slow deep breathing exercise terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi intradialitik di ruang Hemodialisa. Rancangan penelitian ini mengguanakan pre experimental design dengan pendekatan the one grup pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 170 responden dan sampel dalam penelitian terdiri dari 30 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisa pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test dengan batas kemaknaan (nilai alfa 5%). Hasil penelitian menunjukan hasil akhir yakni nilai p-value sebesar 0,000 < 0,05, karena nilai p-value sebesar 0,000 atau kurang 0.05. maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis pada penelitian ini Ha diterima karena hasil p-value < 0,05, artinya ada perbedaan antara hasil tekanan darah pre-test dan post test pemberian slow deep breathing exercise. Kesimpulan pada penelitian ini adalah Ada pengaruh slow deep breathing terhadap tekanan darah pasien hipertensi intradialitik di ruang Hemodialisa RS Sentra Medika Cibinong tahun 2022.