Abstract :
Ruptur perineum adalah perlukaan jalan lahir yang terjadi pada saat kelahiran bayi baik menggunakan alat maupun tidak menggunakan alat. Menurut WHO terdapat 2,7 juta kasus ruptur perineum pada ibu bersalin, diperkirakan akan mencapai 6,3 juta ditahun 2050. Di Asia ruptur perineum dalam masyarakat, 50% dari kejadian ruptur perineum di dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ruptur perineum pada ibu bersalin di klinik ananda medika karawang tahun 2022.Penelitian ini menggunakan rancangan case control dengan teknik pendekatan retrospective study. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan kelompok case 72 control 72 jumlah sampel 144 ibu bersalin. Teknik analisis data univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square.Hasil penelitian menunjukan bahwa 41 responden (57%) melahirkan dengan berat bayi lahir >4000 gram, sebanyak 62 responden (90%) ibu dengan primipara, dan sebanyak 49 responden (68%) ibu dengan jarak kelahiran d2 tahun. jumlah ibu yang mengalami ruptur perineum kebanyakan ibu yang melahirkan dengan paritas primipara yaitu sebanyak 62 responden (90%), berat badan lahir bayi kebanyakan ibu yang melahirkan bayi dengan berat >4000 gram yaitu sebanyak 41 (57%) dan ibu yang melahirkan dengan jarak kelahiran d2 tahun sebanyak 49 (68%). Dari hasil uji chi-square antara paritas dengan ruptur perineum sendiri menunjukkan nilai p (0,000) < a (0,05), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil uji chi-square antara berat badan bayi lahir dengan ruptur perineum menunjukkan nilai p (0,019) < a (0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak. ditolak. Hasil uji chi-square antara jarak kelahiran dengan ruptur perineum menunjukkan nilai p (0,000) < a (0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak.Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu, ada hubungan yang signifikan antara berat bayi lahir, paritas, jarak kelahiran dengan kejadian ruptur perineum di klinik ananda medika karawang tahun 2022.