Abstract :
Latar Belakang proses persalinan bisa mengakibatkan robekan atau luka pada perineum atau bahkan dibuat (episiotomy). Luka perineum menurut Winkjosastro,(2008) adalah robekan yang terjadi saat bayi lahir, baik secara spontan atau dengan alat (tindakan). Menurut penelitian sekitar 91% persen wanita dengan persalinan pervaginam meningkatkan trauma perineum dan sekitar 1% beresiko terjadi cedera pada spincter ani, menurut pendapat Djakovic, et al, 2018 (Kurniawati, E.M., 2022). Dalam proses penyembuhan pada luka perineum normalnya adalah 6-7 hari postpartum, dan dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu status gizi, pengetahuan yang cukup tentang perawatan luka perineum dan personal hygiene yang baik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa faktor apa saja yang memiliki hubungan dengan penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di PMB Listiyowati Tahun 2022.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan cross-sectional dengan desain penelitian deskriptif. Populasi seluruh ibu paska salin di TPMB Listiyowati yang mengalami luka perineum sebanyak 32 responden, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, dan analisis data menggunakan uji Chi-square dan dilanjutkan dengan Odd ratio dengan menggunakan derajat kepercayaan sebesar 95%.
Hasil uji statsistik bahwa pengetahuan, memiliki hubungan dengan penyembuhan luka perineum ibu nifas dengan nilai signifikan P value 0,00 (< 0,05), Gizi dengan P value 0,383 (> 0,05) dengan nilai OR 2,727, personal hygiene nilai P value sebesar 0,625 (>0,05) dengan nilai OR 0,519.
Kesimpulan dari hasil penelitian 4 variabel yaitu tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gizi dan personal hygiene dengan penyembuhan luka perineum, namun terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan penyembuhan luka perineum ibu nifas di TPMB Listiyowati Tahun 2022. Saran dalam penelitian ini adalah dapat menambah pengetahuan yang mendukung proses penyembuhan luka perineum dan menjadi sumber informasi kepada responden bahwa menjaga kebersihan, nutrisi yang baik, pengetahuan yang cukup dan personal hygiene yang baik untuk mendukung penyembuhan luka perineum dengan baik.