Abstract :
Latar Belakang : Perilaku kekerasan tawuran hingga saat ini semakin meningkat,
Berdasarkan data informasi Kemenpora tahun 2009 kenakalan remaja tertinggi
tercatat di Provinsi Jawa Barat sebesar 10 kejadian, 23 pelajar terlibat tawuran
yang berasal dari dua sekolah, yakni SMKN 1 Kota Cirebon dan SMK Nasional
Kota Cirebon. Di Cirebon Jawa Barat sedikitnya 250 pelajar sekolah menengah
kejuruan (SMK) yang terlibat tawuran dan sekolah yang terlibat tawuran yang
mayoritas siswanya laki-laki.
Tujuan : untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku
kekerasan tawuran pada siswa SMK Dwi Bhakti Ciledug Kabupaten Cirebon
tahun 2018.
Metode : Metode penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan pendekatan
cross sectional. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Dwi Bhakti
Ciledug Kabupaten Cirebon Tahun 2018. Teknik pengambilan sampel dengan
menggunakan total sampling dengan jumlah responden sebanyak 208 orang. Alat
ukur yang digunakan adalah kuesioner dan uji statistik menggunakan chi square.
Hasil : Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku
kekerasan tawuran (p = 0,021 < ?=0,05), sikap (p = 0,043 < ?=0,05), pola asuh
orang tua (p = 0,029 < ?=0,05), pengaruh teman sebaya (p = 0,021 < ?=0,05).
Kesimpulan : remaja dengan pengetahuan baik mempunyai efek proteksi
terhadap perilaku kekerasan tawuran dibandingkan remaja dengan pengetahuan
kurang baik, remaja dengan sikap baik mempunyai efek proteksi terhadap perilaku
kekerasan tawuran dibandingkan remaja dengan sikap kurang baik, remaja dengan
pola asuh orang tua baik mempunyai efek proteksi terhadap perilaku kekerasan
tawuran dibandingkan remaja dengan pola asuh orang tua kurang baik, remaja
dengan tidak terpengaruh teman sebaya mempunyai resiko terhadap perilaku
kekerasan tawuran dibandingkan remaja dengan terpengaruh teman sebaya.
Saran : Diharapkan untuk mengurangi perilaku kekerasan tawuran khususnya
bagi responden disarankan untuk lebih berhati-hati dalam bergaul dengan
siapapun itu, saling menghargai, berperilaku sopan dan menerapkan moral yang
baik, terus mencari tahu dampak dan bahaya dari tawuran serta mengisi waktu
yang senggang dengan kegiatan yang positif seperti belajar kelompok.