DETAIL DOCUMENT
Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Motivasi Orang Tua Dalam Pemberian Terapi Transfusi Pada Anak Dengan Thalasemia di RS Sentra Medika Cikarang Tahun 2018
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN
Author
Atika Sari
Subject
 
Datestamp
2020-08-19 06:48:50 
Abstract :
Latar Belakang : Thalasemia merupakan sindrom kelainan yang diwariskan dan masuk kedalam kelompok hemoglobinopati. Thalasemia merupakan penyakit yang banyak ditemukan pada anak-anak dan penderitanya tersebar diseluruh dunia. Sampai saat ni thalasemia belum dapat disembuhkan. Transfusi darah masih merupakan terapi satusatunya bagi pasien thalasemia guna mempertahankan hemoglobin darah. Memenuhi kebutuhan dasar anak adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh orang dewasa atau orangtua, dalam mmenuhi kebutuhan asih pada anak peran orangtua sangat penting dalam pemberian terapi transfusi pada anak dengan thalasemia karena anak belum bisa secara mandiri dalam memenuhi kebutuhannya. Tujuan : Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi orangtua dalam pemberian terapi transfusi pada anak dengan thalasemia di Rumah Sakit Sentra Medika Cikarang Tahun 2018 Metode : Desain dalam penelitian ini adalah Analitik Kuantitatif dengan rancangan atau penelitian cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah orangtua dari anak penderita thalasemia di Rumah Sakit Sentra Medika Cikarang dengan populasi berjumlah 252 orang. Dengan menggunakan Rumus Lameshow didapatkan sampel pada penelitian ini berjumlah 70 orang, dan teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling. Analisis data di lakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square dengan nilai signifikan alpha 5% (? = 0,05) dengan uji continuity correction sebagai alternatif nya. Hasil : Ada hubungan antara usia, pengetahuan, akses fasilitas kesehatan, sosial ekonomi, konsep diri dengan motivasi orangtua dalam pemberian terapi transfusi pada anak dengan thalasemia di Rumah Sakit Sentra Medika Cikarang, didapatkan Odds Ratio (OR) dari variabel usia adalah 5,400, variabel pengetahuan adalah 3,652, variabel akses fasilitas kesehatan adalah 4,686, variabel sosial ekonomi adalah 3,167, variabel konsep diri adalah 3,167. Kesimpulan : Orangtua yang berusia dewasa awal (<35 tahun) lebih memeiliki resiko 5,400 kali mempunyai motivasi yang kurang dalam pemberian terapi transfusi pada anak dengan thalasemia dibandingkan dengan orangtua yang berusia desawa akhir (?35 tahun). Orangtua dengan pengetahuan kurang memiliki resiko 3,652 kali memiliki motivasi kurang dalam pemberian terapi transfusi pada anak dengan thalasemia dibandingkan dengan orangtua dengan pengetahuan baik. Orangtua yang menyatakan akses fasilitas kesehatan kurang memiliki resiko 4,686 lebih besar memiliki motivasi yang kurang dalam pemberian terapi transfusi pada anak dengan thalasemia dibandingkan dengan orangtua yang menyatakan akses fasilitas kesehatan baik. Orangtua dengan penghasilan rendah memiliki resiko 3,167 lebih besar memiliki motivasi yang kurang dalam pemberian terapi transfusi pada anak dengan thalasemia dibandingkan dengan orangtua dengan penghasilan tinggi. Orangtua dengan konsep diri rendah memiliki resiko 3,167 lebih besar memiliki motivasi yang kurang dalam pemberian terapi transfusi pada anak dengan thalasemia dibandingkan dengan orangtua dengan konsep diri baik. Saran : Diharapkan melalui penelitian ini orangtua diharapkan dapat meningkatkan atau mempertahankan motivasi dalam pemberian terapi transfusi pada anak dengan thalasemia 

Institution Info

UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN