Abstract :
Menurut hasil penelitian Global Burden of Disease tahun 2010, penyakit gagal
ginjal kronik merupakan penyebab kematian peringkat ke-27 di dunia tahun 1990
dan meningkat menjadi urutan ke-18 pada tahun 2010. Sementara itu di Indonesia
penyakit gagal ginjal menempati urutan ke-10 dalam penyakit tidak menular.
Sebanyak 499.800 penduduk Indonesia menderita penyakit gagal ginjal18. Salah
satu unsur penatalaksanaan gagal ginjal kronik yaitu mengatur asupan makan (diit).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Perilaku Diit Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani
Hemodialisis Di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong Tahun
2018. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif, rancangan cross sectional,
jumlah sampel 59 pasien. Analisa data meliputi univariat dan bivariat. Analisa
univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel.
Analisa bivariat menggunakan Chi-Square. Hasil penelitian Ada hubungan antara
pendidikan pasien dengan perilaku diit pasien gagal ginjal kronik dengan pv=
0,005. Ada hubungan antara pekerjaan pasien dengan perilaku diit pasien gagal
ginjal kronik dengan pv= 0,049. Ada hubungan antara pengetahuan pasien dengan
perilaku diit pasien gagal ginjal kronik dengan pv= 0,002. Ada hubungan antara
dukungan keluarga pasien dengan perilaku diit pasien gagal ginjal kronik dengan
pv= 0,005. Ada hubungan antara dukungan petugas kesehatan pasien dengan
perilaku diit pasien gagal ginjal kronik dengan pv=0,002. Kesimpulan dari
penelitian ini terdapat hubungan antara tingkat pendidikan, pekerjaan, pengetahuan,
dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan dengan perilaku diit pada
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di Ruang Hemodialisa
Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong Tahun 2018.