Abstract :
Hemodialisa adalah penatalaksanaan pada penyakit gagal ginjal dengan menggunakan alat yang dinamakan dializer yang memiliki fungsi sebagai penyaring
sisa metabolisme seperti kratinin dan ureum yang tidak dapat dikeluarkan dengan urin dikarenakan ketidakefektifan fungsi ginjal pada pasien gagal ginjal. Kecemasan adalah reaksi emosional terhadap persepsi adanya bahaya, baik yang nyata maupun yang belum tentu ada. Terapi musik klasik merupakan salah satu teknik distraksi yang digunakan untuk mengalihkan sensasi yang tidak menyenangkan oleh seseorang. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien hemodialisa di Sentra Medika Hospital Minahasa Utara.
Penelitian ini menggunakan metode Pre-Eksperimental dengan pendekatan One Group pre-post test design, Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 pasien, Dengan menggunakan teknik total sampling dan alat ukur yang digunakan adalah HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Uji yang digunakan yaitu Uji Paired t test. Penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan terapi musik klasik menunjukkan bahwa tingkat kecemasaan sebagian besar responden berada pada tingkat kecemasaan sedang, dengan 12 responden (60%). Sedangkan sesudah diberikan terapi musik klasik menunjukkan bahwa tingkat kecemasaan sebagian besar responden berada pada kategori tingkat kecemasaan ringan, dengan 11 responden (55%). Berdasarkan dari hasil uji statistik di dapatkan p value 0,000 < 0,05, ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberiaan terapi musik klasik terhadap penurunan tingkat kecemasaan pada pasien hemodialisa di Sentra Medika Minahasa Utara. Dari hasil penelitian ini diharapkan pemberiaan terapi musik klasik dapat dijadikan sebagai dalah satu cara alternatif untuk mengurangi kecemasaan pada pasien hemodialisa.