Abstract :
Menurut (United Nations International Children?s Emergency Fund (UNICEF), 2018)
diperkirakan bahwa 12 juta anak perempuan di bawah 18 tahun menikah setiap tahun. Secara
keseluruhan, proporsi wanita yang menikah sebagai anak menurun 15% dalam dekade terakhir,
satu dari empat menjadi sekitar satu dari lima pada saat ini, dan lebih dari 150 juta anak
perempuan tambahan akan menikah sebelum ulang tahun ke 18 mereka pada tahun 2030,
dampak yang terjadi pada sebuah pernikahan yang dilakukan pada usia remaja yaitu kehamilan
premature dan stunting (kerdil), resiko kematian pada ibu, rentan akan perceraian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-ekperiment dan post-test
design. Penelitian dilakukan di Desa Cikarang Kota, pengumpulan data dilaksanakan selama
bulan Oktober-Januari 2022, populasi penelitian ini adalah remaja putri berusia 11-18 tahun
dengan sampel sebanyak 210 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis
dilakukan univariat dan bivariat dengan Wilcoxon yang di gunakan untuk mengukur perbedaan
2 kelompok data berpasangan dan Chi- square yang bertujuan untuk menghubungkan antara
variabel independent dan variabel dependent.
Hasil penelitian uji Wilcoxon signed test di dapatkan P value 0,000 < ? (0,05), maka
dapat disimpulkan adanya perbedaan pada pengetahuan remaja putri sebelum dan sesudah
diberikan intervensi. Hasil uji statistic Chi- square P= 0,000 (P0,05), ada hubungan
pendidikan dengan pengetahuan remaja, nilai P= 0,000 (P0,05), ada hubungan umur dengan
pengetahuan remaja, nilai P= 0,000 (P0,05) ada hubungan antara sumber informasi dengan
pengetahuan remaja.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya perbedaan pada pengetahuan remaja
putri sebelum dan sesudah di berikan intervensi dan terdapat hubungan yang bermakna antara
pendidikan, umur dan sumber informasi dengan pengetahuan remaja putri,saran dalam
penelitian ini adalah remaja putri agar lebih aktif mencari informasi tentang kesehatan
reproduksinya.