Abstract :
Latar Belakang tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang
menyebabkan kematian terbanyak di dunia. Penyakit ini menyebar ketika
penderita tuberkulosis paru mengeluarkan droplet yang mengandung bakteri ke
udara, seperti saat batuk. Infeksi dapat terjadi jika droplet tersebut terhirup ke
dalam saluran pernafasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola
penggunaan obat antituberkulosis (OAT), menggambarkan kesesuaian
penggunaan OAT berdasarkan Pedoman Penanggulangan Nasional Tuberkulosis
tahun 2016 dari Kementrian Kesehatan RI, dan uji hubungan antara hasil
pengobatan dengan umur, jenis kelamin, lama pengobatan, dan banyaknya
penyakit kronik. Metode penelitian ini dilakukan dengan cara pengambilan data
secara retrospektif yang dapat dilihat dari data rekam medis pasien pada periode
Januari-Desember 2022 di Puskesmas Cipayung Kota Depok. Hasil penelitian
berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa jumlah penderita laki-laki lebih
banyak dari pada perempuan yaitu laki-laki sebesar 53,2% dan perempuan 46,8%.
Berdasarkan usia, jumlah terbanyak berada pada rentang usia 21-59 tahun yaitu
sebesar 74,0%. Berdasarkan lama pengobatan menunjukkan bahwa pasien
terbanyak yang menjalani pengobatan tepat 6 bulan yaitu sebesar 94,8%.
Berdasarkan pemberian jenis KDT (Kombinasi Dosis Tetap) yaitu sebesar 100%.
Berdasarkan kesesuaian penggunaan obat yaitu kesesuaian dosis, indikasi, dan
pemilihan kombinasi OAT telah memenuhi standar pedoman penanggulangan TB.
Kesimpulan berdasarkan analisis hubungan antara usia, lama pengobatan, jenis
kelamin, dan penyakit penyerta kronik terhadap hasil pengobatan pasien diperoleh
hasil bahwa usia dan lama pengobatan memiliki hubungan yang signifikan dengan
hasil pengobatan pasien. Sedangkan jenis kelamin dan penyakit penyerta kronik
tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan hasil pengobatan pasien.