Abstract :
Enzim 3-Chymotrypsin-Like Protease (3-CLPro), mediator inflamasi IL-6 dan IL-18 merupakan faktor yang mempercepat siklus hidup SARS-CoV-2. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) diketahui dapat menambat sitokin proinflamasi. Tujuan penelititan ini untuk mengetahui senyawa dan nilai binding energy (?G) yang paling negatif atau terendah yang dihasilkan oleh senyawa temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) secara in silico. Metode dilakukan dengan molecular docking secara in silico antara reseptor (enzim 3-CLPro, mediator inflamasi IL-6, IL-18) dan ligan (Curcuma xanthorrhiza Roxb) menggunakan aplikasi PyRx. Hasil molecular docking atau penambatan dari 24 senyawa temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) menunjukkan bahwa semua senyawa dapat menghambat enzim 3-Chymotrypsin Like-Protease (3-CLPro), mediator inflamasi IL-6, dan mediator inflamasi IL-18. Curcumin memiliki nilai penurunan energi yang mendekati kontrol positif boceprevir dan ivermectin dalam penghambatan enzim 3-CLPro sebesar -10,0 kcal/mol. Pada penurunan mediator inflamasi IL-6 dan IL-18, curcumin memiliki nilai yang paling negatif atau terbaik dibandingkan dengan kontrol positif boceprevir dan ivermectin -10,2 dan -10,0 kcal/mol. Maka, dapat disimpulkan bahwa senyawa dalam temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) berpotensi sebagai pengembangan obat terbaru untuk SARS- CoV-2.