Abstract :
Emesis gravidarum merupakan mual muntah yang muncul pada empat minggu pertama
kehamilan dan perlahan menghilang pada umur kehamilan menginjak dua belas minggu. Di Indonesia sekitar 10% wanita hamil dengan emesis gravidarum. Keluhan mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60 % multigravida. Hasil survey di Puskesmas Cabangbungin dari data pada bulan Maret - Mei 2023 terdapat 125 ibu hamil trimester 1 dan yang mengalami emesis yaitu sebanyak 45 (36%) kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ?Pengaruh pemberian rebusan jahe terhadap penurunan emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I Di Puskesmas Cabangbungin Kecamatan Cabangbungin Kabupaten Bekasi Tahun 2023?.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif Quasy Eksperimental dengan desain One
Group Pretest-Postest Design. Dalam desain ini sebelum perlakuan diberikan, terlebih dahulu sampel
diberi pretest (tes awal) dan sesudah perlakuan sampel diberi posttest (tes akhir) Populasi penelitian
adalah ibu hamil trimester 1 yang mengalami mual muntah di Puskesmas Cabangbungin selama bulan Januari Tahun 2024 yaitu sebanyak 30 responden Sampel pada penelitian ini berjumlah 30 responden ibu hamil trimester I yang mengalami emesis gravidarum.
Hasil analisis uji Wilcoxon diperoleh hasil negative rank 27 responden, positif rank 0
responden dan ties 3 responden. dengan nilai P-value sebesar P= 0.000 <0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa Rebusan Jahe Efektif terhadap Frekuensi Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil
Trimester I.
Ada Pengaruh air rebusan jahe dengan emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I di
Puskesmas Cabangbungin Kecamatan Cabangbungin Kabupaten Bekasi tahun 2023 (p= 0.000).
Ibu hamil dapat menggunakan metode rebusan jahe untuk melengkapi penggunaan terapi farmakologi pada mual dan muntah.