Institusion
Institut Seni Indonesia Surakarta
Author
Halawa, Maria Veronika Br
Subject
Penciptaan dan Pengkajian Seni
Datestamp
2017-02-16 03:40:09
Abstract :
INTISARI
Penelitian ?Komodifikasi Adu Zatua Nias Selatan-Sumatera
Utara? ini, membahas tentang perkembangan bentuk dan fungsi
adu zatua, baik secara tekstual maupun kontekstual. Adu zatua
pada awalnya adalah benda ritual kepercayaan suku Nias yang
bersifat sakral. Memasuki tahun 2000-an muncul reproduksi adu
zatua yang menjadi benda sekuler dan bersifat profan. Sebagai
salah satu bentuk karya seni rupa kuno di Nias, adu zatua telah
memberikan sumbangan dokumentasi citra visual terhadap
budaya tradisi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peran adu zatua dalam budaya Nias pada masa
lampau dan sekarang yang diuraikan melalui bentuk, nilai, fungsi,
dan makna. Metode yang digunakan adalah kualitatif interpretatif
dengan perspektif konsep komodifikasi dan pendekatan estetika
Adorno. Untuk menguraikan tanda visual dan makna pada adu
zatua, digunakan pendekatan semiotika De Saussure.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya suku Nias
tradisional menganut paham animisme, yang berhubungan
dengan kepercayaan roh-roh leluhur. Hubungan yang bersifat
mistis tersebut dilakukan dalam upacara ritual dengan adu zatua
sebagai media komunikasi kepada roh leluhur. Adu zatua juga
merepresentasikan figur orang tua atau rupa leluhur yang sangat
disakralkan dan dihormati. Sakralisasi pada adu zatua mulai
luntur dan hilang, sejak masuknya agama baru serta pengaruh
dari budaya luar. Reproduksi adu zatua pada masa sekarang ini,
dipicu oleh program pariwisata di Nias. Munculnya produk benda
wisata dengan menggunakan visual budaya kuno Nias
menyebabkan perubahan pada adu zatua baik secara bentuk,
nilai, dan fungsinya. Dalam konteks reproduksinya adu zatua
telah dikomodifikasi menjadi benda kerajinan. Dampak
komodifikasinya ialah merubah nilai benda menjadi komersial,
baik secara bentuk dan fungsi yang diminati oleh konsumen.
Elemen estetika pada adu zatua disesuaikan dengan perubahan
zaman yang mendukung lahirnya fenomena benda budaya
tersebut. Makna yang terkandung memiliki perbedaan melalui
penanda dan petanda yang mengikutinya. Berdasarkan uraian
analisis di atas maka fenomena adu zatua terbagi dalam dua sifat
yaitu sebagai representasi religi ? sakral dan hiasan ? profan.
Kata Kunci : Adu Zatua, Komodifikasi, Reproduksi, Sakral, dan
Profan