Abstract :
ABSTRAK
Kajian ini terfokus pada pengkarakteran tokoh Kunthi dalam
pertunjukan Wayang Orang Sriwedari. Penelitian ini didasarkan
pada asumsi bahwa karakter Kunthi merupakan profil seorang ibu
bijaksana yang patut diteladani oleh wanita sekarang ini.
Penelitian ini memaparkan tentang tiga penari pada Wayang Orang
Sriwedari dalam menginterpretasikan karakter Kunthi.
Implementasi dari satu pemain wayang dengan pemain wayang
yang lain akan berbeda. Perbedaan implementasi dari ketiga
penari tersebut merumuskan masalah, yaitu bagaimana karakter
Kunthi dan bagaimana interpretasi penari Wayang Orang
Sriwedari dalam mengekspresikan karakter Kunthi dalam cerita
Kunthi Parwa.
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan
pendekatan etnokoreologi yang memadukan teori-teori dari disiplin
ilmu, antara lain: estetika, koreografi, psikologi, hermeneutik,
serta seni dan budaya, sehingga kajian ini bersifat multidisipliner.
Implementasi karakter Kunthi merupakan ungkapan seni dalam
pertunjukan Wayang Orang Sriwedari. Untuk mendapatkan data
atau informasi-informasi yang lengkap, penelitian ini
menggunakan tiga cara yang saling mendukung yaitu mengadakan
observasi, studi pustaka, dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh Kunthi adalah
figur seorang ibu yang bijaksana, sangat menyayangi dan
bertanggung jawab kepada keluarga. Antawecana, tembang, gerak
tari, tata rias, tata busana, karawitan, dan tata lampu merupakan
elemen-elemen pendukung terwujudnya karakter Kunthi dalam
pertunjukan Wayang Orang Sriwedari.
Implementasi karakter Kunthi yang dilakukan oleh Darsi
Pudyorini, Nanik Setyorini, dan Sri Lestari (pemain Wayang Orang
Sriwedari) akan berbeda dalam mengekspresikan karakter Kunthi.
Darsi dan Nanik dalam mengekspresikan karakter Kunthi lebih
tertuang lewat akting, antawecana, dan tembang. Sebagai
pelengkap, menggunakan gerak tari yang sederhana dan gerak
sehari-hari. Berbeda halnya dengan Sri Lestari dalam menghayati
dan penjiwaan karakter Kunthi lebih mengarah pada gerak tari
dan akting, walaupun tetap menggunakan antawecana dan
tembang sebagai ungkapan ekspresi.
Kata kunci: Karakter, Kunthi, dan Wayang Orang Sriwedari