Abstract :
Seni Kuda Kepang Bayu Kuncoro merupakan bentuk kesenian rakyat
yang tumbuh dan berkembang di Kabupaten Nganjuk tepatnya di Desa
Banjarejo, Kecamatan Rejoso. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap
Fungsi Seni Kuda Kepang Bayu Kuncoro yang hidup dan berkembang di
Kabupaten Nganjuk dengan cara mendeskripsikan dan menjelaskan tentang asal
mula terbentuknya paguyuban Seni Kuda Kepang Bayu Kuncoro, tujuan lainnya
juga untuk mengetahui bentuk sajiannya yang meliputi komponen verbal dan
nonverbal. Komponen verbal meliputi: (a) tembang pambuka, (b) tembang
kapilut dan (c) tembang sesaji. Adapun komponen nonverbal mencakup: (a)
tema, (b) alur cerita, (c) gerak tari, (d) pola lantai, (e) rias, (f) busana, (g) musik,
(h) tata cahaya, (i) properti, (j) tempat dan waktu pertunjukan, dan (k) sesaji.
Penelitian ini menggunakan pendekatan linguistik yaitu aspek
kebahasaan memandang tari dalam bentuk bahasa yaitu memberikan
gambaran dengan memaparkan data yang diperoleh tentang seni dengan
pengungkapan bahasa lewat tembang sebagai maksud yang ingin disampaikan,
asal mula terbentuknya paguyuban, bentuk yang terdapat pada seni Kuda
Kepang Bayu Kuncoro. Landasan teori yang dimanfaatkan untuk mengungkap
Fungsi Seni Kuda Kepang Bayu Kuncoro diantaranya: (1) Teori Seni pertunjukan
dan (2) Teori Fungsi. Hasil penelitian yang diperoleh mengetahui asal mula
terbentuknya seni Kuda Kepang Bayu Kuncoro, bentuk sajian Kepang Bayu
Kuncoro, dan fungsi Seni Kuda Kepang Bayu Kuncoro meliputi fungsi primer
sebagai sarana ritual bersih desa dan fungsi sekunder untuk sarana hajatan:
khitanan, syukuran, pelepas nadzar, peringatan hari besar dan pelestarian
budaya.